Saat perjalanan pulang, Arif merasa bersalah pada Rani karena sudah membuatnya menangis seperti tadi. Harusnya ia tak melakukan hal demikian. Dalam lubuk hati terdalam, ia masih memiliki perasaan untuk mantan istrinya itu.
"Asal kamu tahu, Ran, aku masih cinta sama kamu. Tapi, keadaan yang harus bikin kita kayak gini. Aku masih bingung untuk rujuk sama kamu atau nggak," ucap Arif yang terus menatap ke arah jalan.
Pikiran Arif selalu saja terbayang-bayang oleh wajah Rani. Wanita itu terus membuatnya seperti ini. Arif bahkan mencoba untuk melupakan Rani, tapi tak bisa. Ia sudah terlanjur cinta.
"Maafkan aku, Ran, karena udah nyakitin hati kamu kayak gini. Kamu jadi trauma gara-gara aku."
Walau sudah berusia tak lagi muda, tapi Arif masih bisa merasakan getaran-getaran cinta seperti anak muda saja. Ia dan Rani masih memiliki rasa yang sama, tapi sulit untuk bersatu kembali. Arif sudah dengan keputusannya sendiri bahwa ingin memikirkan masalah ini dengan matang.