Yin Jinhui memandang Yin Jiakui yang merayap dan memohon di tanah seperti anjing, dan sebuah rasa jijik yang tak terkatakan tiba-tiba memenuhi lubuk hatinya.
Berkali-kali, ia peduli terhadap darah dan keluarganya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah kekecewaan.
Di dalam hatinya, ia selalu menganggap Yin Jiakui sebagai kakak lelakinya, tetapi orang ini benar-benar tak pantas mendapatkannya.
Yin Jinhui mengambil dua langkah mundur dan berkata dengan dingin, "Kalau begitu, lebih baik kau pergi ke neraka saja."
Yin Jiakui tidak menyangka Yin Jinhui akan mengatakan itu. Ia tidak berpura-pura mati lagi. Ia bangun dari tanah dan mengejek. "Jika kau begitu tak berperasaan, jangan salahkan aku menjadi kejam."
Yin Jinhui tidak berkata apa-apa dan berbalik untuk pergi.
Pria yang berbicara tadi memberinya pandangan, dan dua orang datang untuk menghentikannya.
Yin Jiakui berjalan di depan pria itu dan membungkuk dengan senyum memuji. "Kakak Sheng, aku punya ide..."