Retno terdiam sejenak, ia memijat keningnya mencoba untuk menenangkan diri, jauh-jauh dirinya menyusul Kirana bahkan sampai rela berjalan kaki menembus gerimis tapi ternyata Kirana tidak ada. Saat itu juga salah satu tetangga yang rumahnya tidak jauh dari Mbah Suto datang untuk melihat siapa yang menggedor pintu rumah Suto dengan begitu kencang, pria itu mendekat menghampiri Retno.
Retno terkejut ketika seseorang menyentuh pundaknya, sejenak ia tertegun dan memandangi pria paruh baya di hadapannya itu.
"Anda siapa?" tanya pria bertubuh gempal pada Retno.
"Eum... Maaf pak, saya Retno" jawab Retno sambil mengalihkan ketegangannya. Tidak seperti biasanya ia merasa setegang itu, entah kenapa sejak bertemu dengan kakek kumis di jalan tadi, perasaannya menjadi was-was.
"Ada keperluan apa sehingga menggedor pintu rumah Suto dengan begitu kencang?" tanya pria itu lagi menatap tajam ke arah Retno.