Kali ini Sastra terlihat begitu tenang, kuda itu hanya sedikit tersentak ketika Kirana dan Bagas mengambil ranting duri yang menempel di kaki dan tubuhnya. Kirana sangat kasihan terhadap Sastra, lukanya begitu banyak dan dalam. Mungkin Sastra berontak dan mencoba melepaskan diri dari semak berduri itu, bahkan sampai sekarang masih ada luka yang mengeluarkan darah.
"Ndoro, luka di kakinya sangat parah. Tapi ada ranting yang melingkar di kakinya" ucap Bagus dengan wajah sedih dan khawatir.
Kirana menatap ragu, ranting itu berada di kaki belakang. Takutnya ketika Bagus mencoba mengambil rantingnya, Sastra akan menendang dan membuat Bagus terluka. Tetapi di sisi lain Kirana juga tidak tega jika membiarkan sastra kesakitan bahkan dia bisa mati jika dibiarkan disana. Gadis itu berfikir keras bagaimana membuat Sastra supaya tidak menendang.
"Sastra... Kau percaya padaku kan? Untuk sekali ini saja, aku juga percaya padamu kalau kau mengerti perasaanku dan apa yang aku ucapkan"