Chapitre 198: 198. Mengapa Memilih Ibu Tiri?

"Baguslah kalau kau paham. Kelak aku berharap aku juga akan dicemburui oleh istriku. Agar aku juga tahu bagaimana rasanya dicemburui istri. Ok?"

"Memangnya aku mengenal mantan-mantan Mas? Atau memangnya Mas ingin sekali kembali ke mantan Mas gitu?"

"Huuuh, istri mas kok sekarang jadi nakal sih? Sudah berani menggoda suaminya dan sudah menampakkan sikap yang mau menang sendiri begini." Amurwa Bhumi mencubit hidung Padmasari. sedang Padmasari hanya bisa tersipu. Melihat istrinya tersipu, Amurwa Bhumi segera memenjarakan tubuh istrinya ke pelukan. Bibirnya mendekat hendak mencium bibir Padmasari, namun tiba-tiba dari arah pintu terdengar ketukan dan panggilan dari beberapa suara anaknya.

"Mamiiii, Papi"

Padmasari tersenyum menggoda Amurwa Bhumi yang gagal melancarkan misinya. Amurwa Bhumi yang sudah terlanjur membangunkan alat reproduksinya mengempaskan tubuhnya di kasur empuknya dan membelakangi Padmasari.