(Madeleine POV)
aku terbangun dengan mata yang begitu sembab, Drakon masih setia berada di sampingku sejak tadi. aku menatap mata suamiku yang begitu penuh perhatian. "Maaf." kataku
"Kenapa?." Kata Drakon bingung.
"Maaf dan terimakasih." Kataku lagi.
"Untuk apa? Jangan mengatakan hal yang tidak perlu." Drakon Tersenyum dan mencium keningku. walaupun Drakon merasakan kesakitan yang mendalam, tapi dia berusaha menahan semua ini demi aku. Walaupun Drakon tau aku sedang menangisi laki-laki lain saat ini.
"Indah ya ciptaan Tuhan, namun keindahan ini hanya kumiliki sementara.. kenyataan yang ada, hanya kesakitan yang kurasa dari wajah yang selalu membuatku jatuh cinta. cintaku sudah jatuh, ke lubang terdalam bersama angan-angan tak tersampaikan..