"Kak!"
"...."
"Kak Avi!"
"...."
"KAKAK!"
"Ya apa?"
Yang dipanggil-panggil sedari tadi dengan polosnya menoleh--memberikan ekspresi polos yang minta ditabok sekali.
Sementara kini, di sebelahnya terdapat seorang perempuan manis yang sedang cemberut. Bersidekap dengan ekspresi kesalnya.
"Kenapa aku dicuekkin?"
Tidak ada kata yang cocok untuk membalas pertanyaan itu. Avian menelan ludahnya kasar, membenarkan letak kacamatanya yang sempat melorot karena kelamaan menunduk untuk membaca buku.
"Maaf Chaca, kakak kan sedang membaca."
Alvian tersenyum serba salah ke ChacaㅡMischa pacarnya.
"Baca aja terus! Waktu buat akunya kapan?"
Itu memang benar. Lagian, Mischa nyatanya sudah tahu bahwa kekasihnya itu memang benar-benar kutu buku. Sekali didekatkan dengan buku, maka dunia hanyalah seonggok kotak kosong tak menarik bagi Avian.
Termasuk dirinya! Kekasih sendiri.
"Kak, ayo pulang~"
"Iya bentar lagi, bukunya mau tamat kok."
Mischa mengerucutkan bibirnya sebal, menatap jengah di sekitarnya yang didominasi oleh buku dan buku. Sedikit orang di sini dan mungkin hanya mereka yang paling betah di sini.
Dari awal, seharunya Mischa yang memutuskan tempat mereka berkencan jika tahu bahwa Avian ingin mereka berkencan ke sini.
Perpustakaan kota.
Berkencan apanya?
"Kakak~ Chaca lapar~"
Kedua tangannya sudah memeluk lengan kekasihnya sembari mengguncangkannya. Jujur Mischa bosan dan juga lapar.
Avian menghela napas pelanㅡ kelemahannya; tidak bisa menolak permintaan kekasih manisnya itu.
Iapun menutup buku yang dibaca. Menaruhnya kembali ke rak semula. Mischa memekik senang, memeluk erat lengannya sembari mereka mulai berjalan keluar bangunan ini.
"Kak Avi."
Yang ditanya menoleh dan detik berikutnyaㅡ
Chu
ㅡsebuah kecupan singkat nan manis terjadi. Mischa mengecup bibir Avian singkat lalu tersenyum dengan sangat manis sembari mengeratkan pelukannya.
"Aku sayang kakak!"
Senyum tidak bisa disembunyikan lagiㅡwalau kenyataannya rona merah mulai muncul di wajah berkulit tan itu.
"Mischa mau makan apa?"
"Sushi dan sashimi! Tapi kakak yang bayar semua yaa?"
Maka dengan senyumnya Avian mengangguk.
Ia sudah terlalu hafal dengan gelagat manis Mischa yang ingin sesuatu. Tapi Avian tak dapat memungkiri bahwa ia merasa senang-senang saja.
ㅡbosan selesai
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis