"Kau... Kenapa begitu sembarangan membuka kain penutup pria itu?"
"Memangnya kenapa?" tanya Zenna. "Aku sering memeriksa mayat, baik wanita, pria, anak-anak,"
"Tapi kan beda," kata Cakra mengerutu.
Melihat ekspresi Cakra yang tidak biasa membuat menghadirkan sebuah pertanyaan di pikirannya.
"Kau cemburu?" tanya Zenna, membuat Cakra melihat ke arahnya.
"Cem... cemburu... siapa yang cemburu pada mayat," sanggah Cakra, seketika membuat Zenna tertawa.
Ansel yang melihat apa yang sedang terjadi dari jarak pandangnya, seketika tersenyum.
Dia baru pertama kali melihat senyuman, dan kakaknya tertawa lepas seperti itu.
"Kau cemburu pada pria yang sudah mati?" tanya Zenna lagi.
"Ku bilang, tidak. Kau seharusnya tidak membuka, atau ikut dalam otopsi," kata Cakra pada Zenna.
"Katakan saja jika kau cemburu," kata Zenna masih tertawa.
Cakra menatap gadis yang tengah tertawa itu.
"Apa itu lucu?" tanya Cakra pada Zenna.