Bab Kematian di Tengah Pengintaian (2)
Dua orang tengah berjalan di trotoar jalan, masuk ke sebuah gang kecil.
Sebuah batang pipa besi, tiba-tiba terlihat tengah terayun memukul kepala seseorang yang tengah mengunakan payung.
Prang! Bruk!
Suara teriakan panjang di telan oleh suara derasnya air hujan yang turun ke bumi.
Suara tawa yang begitu melengking terdengar jelas, sambil memukul kepala korbannya.
Jas hujannya mulai di lepaskannya di tempat itu juga, kemudian dia berjalan di derasnya air hujan, sambil tersenyum.
Matahari senja di sore hari membuat Zenn terhipnotis untuk memejamkan matanya, menikmati keindahan matahari itu. Dia hanya masuk ke dalam imajinasi, berbaur dalam dunia yang tak lagi nyata.
Aku tahu, apapun yang pernah kita genggam, ada saatnya akan terlepas, entah itu karena di paksa atau karena takdir.