Télécharger l’application
77.98% RE: Creator God / Chapter 294: CH.294 Tidak Pingsan?

Chapitre 294: CH.294 Tidak Pingsan?

Kepala, kepala monster itu terpenggal sepuluh detik sebelum waktu kerja serum 'Seeroum DaFoa' habis. Saat aku melihat ke sekitar, nampaknya memang tidak ada monster yang tersisa lagi dan portal sudah mulai tertutup.

Aku sudah siap menutup mata dan pingsan, tetapi bahkan setelah lewat 30 detik, tidak ada apa pun yang terjadi padaku. Apa waktu kerja serumnya lebih panjang dari yang kuduga? Tidak seharusnya tidak karena perhitunganku seharusnya tidak meleset.

Aneh… ini aneh, sungguh aneh. Kenapa hal seperti ini terjadi? Kalau tubuhku menguat, seharusnya itu tidak mungkin, itu terlalu mendadak. Benar-benar sesuatu yang di luar akalku, dan aku tidak bisa memikirkan apa yang terjadi.

"Sin, apa yang terjadi? Bukankah seharusnya…?"

"Aku pun juga bingung, jangan tanya aku. Namun ini begitu aneh, sangat aneh, bagaimana mungkin hal seperti ini dapat terjadi?"

"Sayang? Kamu… tidak pingsan?"

Bahkan Kiera pun yang terkejut karena pasti tahu bahwa setiap kali aku menggunakan kekuatan dewa, pasti aku pingsan setidaknya untuk sehari paling singkat. Yang tadi hanya beberapa menit saja karena aku tidak mengerahkan seluruh kekuatan dewa.

Namun sekarang yang menggunakan semuanya, ditambah lagi menembuh batas, malah tidak pingsan. Ini benar-benar, sungguh-sungguh, luar biasa tidak masuk akal. Dari yang paling tidak masuk akal ke yang tidak pernah terpikirkan dalam benakku.

"Aku tidak yakin, tetapi kelihatannya aku memang tidak pingsan entah apa alasannya. Bertarung biasa, aku pingsan, bertarung memaksa diri, memanggil kepribadian lainku, malah bertahan."

"Soal itu aku tidak yakin, tetapi syukurlah kalau memang baik-baik saja. Supaya tidak seperti kemarin, tidakkah sebaiknya kita memeriksa bahwa portalnya tidak akan terbuka lagi? Itu berbahaya kalau sampai terbuka lagi."

"Ide yang bagus sayang."

Jika memang memungkinkan untuk diriku tidak pingsan, maka baguslah, aku tidak perlu khawatir soal itu. Namun sekarang urusan soal portal dan monster-monster ini harus kuselesaikan terlebih dahulu. Soal diriku itu bisa kutunda nanti.

Memastikan sekitar dua, tiga kali bahwa portal tidak akan terbuka lagi, aku akhirnya bisa menghela nafas lega. Pertarungan yang begitu intens, tetapi malah memberikan kepadaku banyak kebingunan dan informasi rancu.

Apa aku setelah ini harus menganalisis tubuhku sendiri untuk memecahkan misteri aku tidak pingsan ini? Sebaiknya begitu, supaya di pertarungan yang akan datang, aku bisa mengendalikan diri agar tidak mudah jatuh pingsan.

"Semuanya aman, pertarungan sudah selesai. Para pemburu, harap merapat."

Tidak seegois itu aku sampai meraup semua yang sudah diburu bahkan dariku sendiri. Dengan rata aku akan memberi mayat-mayat yang ada ke setiap orang yang ada berpartisipasi. Namun aku juga menyediakan pilihan lain untuk menjualnya dengan harga pasar dan mentransfernya.

Ini cara untuk memberikan kemudahan bagi mereka, juga keuntungan bagiku. Bisa dibilang seharusnya seluruh bagian dari monster yang ada, itu bisa terpakai. Namun jika tidak segera diolah dan diproses, maka kualitasnya akan menurun dengan cepatnya seiring waktu.

Bagiku, soal ini tidak masalah, sejak di dalam kalung The Goddes Love, ruangnya ada, tetapi waktu tidak ada, alias waktu tidak akan berjalan di ruang penyimpanan itu. Kalau aku menjual dengan harga pasar, maka nantinya aku bisa mendapat keuntungan lebih.

"Setiap dari kalian bebas memilih, entah membawa mayat monster yang ada, atau menjualnya kepadaku dengan harga pasar. Tolong tunjukkan tangan kiri ke atas untuk dijual kepadaku, dan tangan kanan untuk mengambil mayatnya."

Setidaknya ada ratusan pemburu di sini, dan setidaknya bisa dibilang masing-masing orang bisa mendapatkan 20-24 mayat. Persisnya aku malah menghitung, karena pada akhirnya jumlah monsternya mencapai 4000 monster lebih.

Dengan kebijakan aku menguasai 40 persen dari semua mayat itu, sisanya kubagikan ke para pemburu. Saat aku memastikan bahwa aku mengambil 40 persen itu, tidak ada yang protes, sejak aku masih memberikan hasil buruanku pada mereka.

Sebenarnya bisa dibilang mereka juga untung karena istilahnya dapat mayat gratis, dan uang masuk rekening tanpa usaha berlebihan. Jumlah yang kuhitung, sebenarnya adil dan merata. Delapan mayat monster kelas 1, enam kelas 2, empat kelas 3, dua kelas 4, dan satu kelas 5.

Semua yang di atas kelas evolusi 6 hanya kuberikan pada yang memang terdeteksi membunuh monster itu, dan IAI yang menilai. Sampai sejauh ini tidak ada yang protes, semuanya benar-benar merata sesuai dengan kemampuan masing-masing.

"Kiera sayang, tolong urus yang mau langsung menjualnya. Lucifer, bagianmu membagikan pada setiap orang yang mau mengambil mayatnya."

"Dasar sukanya memerintahku, tetapi karena kau kelelahan maka aku akan mendengarkanmu kali ini saja."

"Terima kasih Lucifer."

Lima kepribadian lainku pun masih ada di sini, belum kembali padaku. Ini semakin aneh, diriku masih belum kehilangan kesadaran sama sekali. Bahkan tanda-tanda pun tidak ada. Panik? Cemas? Itulah perasaanku sekarang.

Justru malahan mengetahui aku tidak pingsan membuatku ragu-ragu apa yang sebenarnya terjadi. Misal kalau tiba-tiba aku koma selama setahun begitu, kan repot. Memikirkannya semakin membuatku jadi tambah gelisah saja.

Benar saja, aku harus mencari tahu apa yang terjadi padaku sebenarnya. Semua ini tidak termasuk dalam pengetahuanku. Lagi-lagi pengetahuanku terpentok dan tidak ada teori apa pun yang membahas soal seperti ini. Juga kekuatan dewa itu masih asing lho bagi manusia normal.

Bahkan di dunia lain yang bisa dibilang penuh dengan monster sejak awal, kekuatan dewa masih bisa dibilang luar biasa. Apalagi di dunia yang sekarang ditinggali oleh para manusia dari Terra, lebih mengejutkan lagi malahan bagi mereka.

"Laris manis, laris manis!! Semuanya dengan cepat terjual dan diberikan. Ini benar-benar menguntungkan."

"Dan soal tidak pingsan? Kalau bukannya tidak pingsan, tetapi kau malah meninggal tanpa peringatan bagaimana?"

"Bicara sembarangan kau Allergeia, aku tidak akan meninggal begitu saja. Tugasku masih banyak dan dendamku masih belum terbalaskan."

Jika berpikir secara rasional, maka aku pastikan bahwa aku tidak mampu membunuh Kuroshin. Jangankan membunuh, untuk melukainya saja kurasa itu juga butuh usaha ekstra. Kemampuan regenerasinya mengerikan, mati pun bisa kembali hidup.

Kusimpulkan kekuatan Kuroshin ada dari dukungan dewa para pengikutnya. Jadi dengan membantai para dewa terlebih dahulu, maka menghajar Kuroshin nantinya akan jauh lebih mudah. Itu rencanaku, itu prediksiku, salah atau benar, belum pasti.

"Masih bicara soal dendam saja kau Sin. Aku paham dengan jelas sih, sebenarnya tentang perasaanmu sejak kita merasakan dan mengalami hal yang sama walau hanya berbagi memori."

"Dengan itu aku tidak perlu mengatakannya kepada kalian apa yang kupikirkan. Yang kuharapkan kalian menerima keputusanku dan membantuku."

"Kita itu satu, tentu tujuan kita sama, dan pasti aku akan membantumu Sin."

Dalam kasus orang lain, kepribadian lain dalam tubuh seseorang mungkin tidak akur dan menyebabkan banyak masalah. Namun kepribadia lainku malah membuatku terus hidup karena tertolong dan sering bercanda malahan.

Cukup beruntung kalau aku boleh bilang kasusku ini. Memang ada masa sulitnya, tetapi aku yakin bahwa bersama mereka, semuanya akan terlewati dengan mudah. Yang kuharapkan di saat dunia melawanku hanyalah mereka yang alias diriku sendiri dan keluargaku yaitu Kiera dan Feliha.

Setelah urusan mayat-mayat monster ini selesai, kami beres-beres sambil aku menghitung kira-kira kita telah meraup keuntungan berapa miliar Vousx. Berapa miliar aku kata? Tentu saja, satu monster kelas evolusi satu saja bernilai ratusan ribu, kelas dua hampir 1 juta, di atas kelas evolusi tiga sudah mulai jutaan.

Dengan jumlah mayatnya yang mengerikan, tentu saja aku dapat banyak. Contoh kasarannya saja, 1500 dikalikan 3 juta misal, hasilnya berapa? 4500 juta bukan? Alias 4 miliar 500 juta. Itu masih perhitungan kasar, bisa lebih.

Ditambah lagi dengan monster kelas evolusi sepuluh ke atas. Katanya siapa yang mempunyai mayat monster khusus akan diberikan harga jual yang lebih tinggi beberapa kali lipat. Benar-benar usahaku tidak sia-sia dan menghasilkan banyak keuntungan tanpa pingsan.

"Totalnya bahkan melebihi 15 miliar bahkan, tiga kali lebih banyak dari yang kuprediksi."

"Sebanyak itu!? Benar-benar lepas kendali ya kalau soal uang. Silahkan Sin, semuanya milikmu dan kau bisa bagi-bagi setelah kami menghilang."

"Ah, jangan pergi dulu, masih banyak yang kuingin ketahui dari kalian apalagi soal tadi dan yang dahulu telah terjadi."

Sekejap saja Kiera muncul entah bagaimana dari bayangan. Sihir yang dia membuatnya tidak diketahui, karena kemunculannya dari bayang-bayang atau sudut pandang mati alias tak terawasi. Lain kali aku harus sedikit berhati-hati bahkan terhadap Kiera.

Menyisihkan Kiera, kenapa dirinya menahan kelima kepribadian lainku? Jangan-jangan dia ingin mengkorek informasi yang tidak pernah aku beri tahu. Normalnya begitu bukan, seorang istri mengawasi suaminya dengan bertanya kepada orang terdekatnya.

"Kenapa sayang? Apa sayang ingin berbicara dengan mereka?"

"Tuh tahu, tetapi aku juga bingung karena pasti itu melelahkan bukan tetap membuat mereka di luar? Atau tidak malahan? Aku tidak tahu soal itu dengan jelas."

"Hah~ aku akan jelaskan nanti soal mereka. Dan sebenarnya mereka bisa muncul lagi, hanya saja aku memang sengaja buat mereka tidak sering muncul karena dampaknya mengerikan, sayang bisa lihat sendiri tadi."

Jangan harap lingkungan sekitar akan mengampuni entah aku atau para kepribadian lainku. Namun pertarungan kami itu membuat banyak kekacauan terhadap wilayah di sekitar sini. Palingan nanti aku kirim saja uang ke pemerintah daerah agar bisa digunakan untuk memperbaiki.

Terlepas dari itu, aku benar-benar ingin mengetahui soal diriku yang tidak pingsan ini bahkan saat menggunakan kekuatan lebih dari batasnya. Saking tidak pahamnya soal ini, aku tidak berani mengambil keputusan yang kira-kira berpotensi memberikan dampak padaku entah besar atau kecil, tetapi sangat berpengaruh.

Misal saja dampaknya aku menjadi lumpuh karena melepaskan kekuatanku, lalu seraya dengan itu, aku kehilangan kekuatanku dan kontrol akan tubuhku. Itu bisa repot, makanya aku bertindak dengan amat sangat hati-hati.

"Kalau sayang bicara begitu apa boleh buat? Aku harap sayang tidak menyembunyikan sedikit pun tentang mereka nanti."

"Iya, nanti, sekarang aku urus kenapa aku tidak pingsan dan sebelum itu aku ingin istirahat, itu akan mengembalikan kekuatan tubuhku yang hilang."

"Aku tidak masalah soal itu."


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C294
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous