Chapitre 144: Bab 144

Rayhan masih duduk dibawah pohon untuk menunggu buburnya. Memang dari tadi lumayan antri, makanya Rayhan cukup lama meninggalkan Nara.

"Mas, saya buburnya dua loh mas. Jangan lama-lama ya, pacar saya nungguin." Kata Rayhan setelah pembeli sebelumnya pergi.

"Kenapa tadi pacarnya ga diajak kesini aja mas? Biar ga nungguin." Jawab mas penjual bubur.

"Enggak ah, kasian disini kan agak panas." Kata Rayhan.

Mas penjual bubur berdecak lalu meledek Rayhan dengan mengatakan jika cowok itu terlampau bucin.

"Padahal tadi saya datang duluan, kenapa mbak-mbak tadi yang dikasih bubur duluan?" Tanya Rayhan.

"Lha masnya tadi cuma duduk aja dibawah pohon, yaudah mbak tadi yang saya dulukan. Saya kira mas tadi cuma mau neduh aja, kan emang udah lumayan panas." Jawab penjual bubur dengan santai.

"Saya beli mas." Kata Rayhan. Sesekali ia melihat ke arah Nara yang tadi duduk.