Bus telah sampai di parkiran SMP Harapan,
SMP Harapan merupakan sekolah menengah pertama yang paling unggul di negara Florida,
hanya murid yang memiliki intelektual yang tinggi yang bisa diterima di sekolah bergengsi ini.
SMP Harapan juga memiliki tingkat sekolah selanjutnya yaitu sekolah menengah atas.
Semua murid berdesakan ingin keluar dari bus lalu mereka keluar dengan berhamburan,
sementara itu,
Rasya menunggu antrian terakhir, begitu juga dengan Tasya dibelakang Rasya.
'Apakah tawaran menjadi temanmu masih ada? 'Ujar Tasya sembari mencuil punggung Rasya.
Kepala Rasya menoleh ke belakang, dan menatap ke arah Tasya
Ia menjawab 'iya' sembari mengangguk kepalanya
Tasya tersenyum kepada Rasya, begitu pun dengan Rasya.
'Semoga harimu menyenangkan Nona Manis! ' ucap Pak Johnson sembari tersenyum ke arah Tasya yang hendak turun dari Bus.
'Terima kasih Pak Johnson tampan semoga harimu juga menyenangkan! ' ucap Tasya sembari tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Pak Johnson.
Rasya dan Tasya berjalan berdua ke arah pintu gerbang sekolah,
'Nona Manis? 'tanya Rasya terheran melihat Pak Johnson terlihat begitu ramah dengan Tasya.
'Pak Johnson adalah teman ibuku, makanya kami akrab' jawab Tasya.
'oh'
'Hari ini kamu mau makan siang denganku di kantin? ' kata Rasya mengajak Tasya.
'Tentu saja'jawab Tasya dengan tersenyum
'Yes! Aku senang kamu akan makan bareng denganku beserta teman-teman ku'kata Rasya dengan semangat.
'Makan bareng dengan teman-teman Rasya? 'Gumam Tasya dalam hati,
dengan ekspresi wajah yang merasa keberatan makan bersama teman-teman Rasya.
Tiba-tiba saja Tasya flashback ketika melihat pertama kali Rasya bermain bersama teman-teman nya yang selalu bertingkah aneh di sekolah,
Teman-teman nya selalu berdandan mengenakan baju cosplayer karakter anime tiap waktu makan siang di kantin.
Tasya merasa tidak keberatan jika mereka cosplay karakter anime yang laki-laki seperti jenis kelamin mereka,
Hanya saja mereka cosplay karakter anime perempuan
'Sial! Hari ini adalah mimpi buruk bagiku! 'Ungkap Tasya kesal di dalam Hati.
'Rasya, sepertinya aku akan ke toilet dulu, bisakah kamu pergi duluan ke kelasmu? ' kata Tasya kepada Rasya, ia segera bergegas beranjak pergi
'Ah ok, sampai ketemu lagi di kantin' ungkap Rasya,
'Astaga! Aku lupa menanyakan dia kelas berapa! ' kata Rasya.
...
~Toilet~
Di depan wastafel sembari menatap cermin,
wajah tasya terlihat kusut.
'Kalau Rasya, aku masih bisa mentoleransi keanehannya, tapi kalau teman-teman nya itu... '
'Itu tak akan pernah terjadi! Karena di atas keanehan Rasya, masih ada teman-teman nya yang lebih parah! 'Celoteh Tasya.
'Alasan apa yang harus ku katakan kepada Rasya? '
....
Di smp Harapan ada bagian a dan b untuk tiap tingkatan kelasnya,
Rasya duduk di bangku kelas 8-a
Sedangkan Tasya duduk di bangku kelas 8-b.
Kelas 8-a terlihat sangatlah suram, dinding temboknya berwarna abu-abu gelap, sementara meja dan kursi belajar nya berwarna hitam
Sementara Kelas 8-b terlihat sangatlah penuh warna-warni,
Di tembok nya berwarna pastel pelangi, sementara bangku dan meja belajar nya berwarna merah muda.
~kelas 8-a~
Rasya terlihat duduk di kursi sambil kedua kakinya berada di atas meja sembari mengunyah permen karet,
Ia merasa penasaran dengan Tasya, dan ia terlihat sedang mencari sosial media milik Tasya
Setelah kurang lebih 10 menit,
akhirnya ia menemukan akun instagram Tasya yang bernama 'tasyasecreto'
Ia melihat postingan di beranda milik akun tasya,
Semua foto-foto nya terlihat aesthetic,
namun ada satu yang menarik perhatian nya saat melihat postingan foto saat tasya kecil dipeluk oleh seorang pria dewasa yang hanya memperlihatkan punggung nya yang kekar,
Di caption instagram nya tasya menulis sebuah puisi yang kurang lebih seperti ini:
'-papa i miss you-
Suara merdu mu selalu menyentuh kalbuku menghibur sepi hariku
Pelukan hangatmu selalu menenangkan jiwaku
Jari telunjuk mu selalu Menuntun jalanku...
Aku rindu saat kebersaman kita papa saat kita duduk di sebuah taman indah
Bernyanyi dengan suka ria, penuh canda gelak tawa..
Namun sayang ..
sekarang anakmu ini tidak bisa lagi melihat wajahmu'
Tanpa sadar kedua air mata Rasya jatuh saat membaca puisi itu,
'Kasihan sekali dia, sekarang dia tidak lagi memiliki seorang ayah'kata Rasya dengan mata yang berkaca-kaca, ia dengan segera menghapus air matanya sebelum murid lain melihatnya menangis.
'Mulai hari ini juga! aku berjanji akan selalu ada untuk dia! ' kata Rasya dengan lantang sambil mengepalkan tangannya.
Semua murid kelas 8-a menatap ke arah Rasya,
'Dasar bocah aneh! ' ucap pelan salah satu murid kelas 8-a
'Apakah bisa kita menyingkirkan dia dari kelas ini? '
' aku merasa tidak nyaman bocah aneh itu ada disini'
'Lihat rambutnya itu setinggi meraih cita-cita!'
'Hahaha'
'Kita lihat saja nanti apakah bisa kita singkirkan dia dari sini'
Semua murid 8-a terlihat sedang berbisik bergosip.
Rasya yang sudah terbiasa dengar gosip tentangnya, memilih untuk meredam amarahnya dan bersikap santai kepada teman kelas nya
Dua jam kemudian,
'Kring'
Tanda bel berbunyi
Semua murid termasuk Rasya keluar dari kelas, ia dengan segera berlari pelan mencari kelasnya Tasya
Ia pergi ke semua kelas , dan dia berhasil menemui tasya yang sedang membaca buku di kelas 8-b yang letaknya berada di ujung koridor
'Tasya' teriak Rasya memanggilnya,
Tasya langsung menengok ke arah sumber suara, dan kaget melihat Rasya berada di depan kelasnya.
'Wah tamat riwayatku hari ini!'
'ni benar-benar adalah mimpi buruk bagiku'celoteh Tasya,
'Alasan apa yang harus kukatakan padanya, aku takut menyinggung perasaan nya dengan tiba-tiba menolak ajakannya' kata Tasya dalam batinnya yang bergejolak bimbang.
Dia menatap kearah Rasya yang terlihat begitu semangat mengajaknya untuk makan bersama,
'Sial!'
Tasya perlahan beranjak dari bangku nya dan berjalan menuju ke Rasya
'H..i Rasya'
'A.. ku tidak sangka kamu akan mencari kelasku'kata Tasya dengan terbata-bata,
'Aku begitu sangat ingin makan siang bersama denganmu hari ini, makanya aku memutuskan untuk mencari kelasmu'
'Kamu kan sekarang temanku'kata Rasya dengan ramah sembari tersenyum lebar.
'Untuk hari ini saja, untuk hari ini saja aku membiarkan hal konyol terjadi dalam hidupku'kata Tasya dalam hati,
'Terimakasih Rasya, kamu memang orang yang sangatlah baik'
'Ayok kita ke kantin sekarang! Teman-temanku sudah berada lebih dulu disana' kata Rasya
Sambil tersenyum kecut dan menelan air ludahnya' ayo berangkat'
~Kantin~
Diantara semua murid ada satu sudut kantin yang begitu terlihat mencolok,
itu karena terlihat tiga anak laki-laki yang sedang mengenakan kostum dengan gaya yang feminim
diantaranya ada yang mengenakan kostum pelayan,
ada yang mengenakan seragam sekolah khusus perempuan dan ada yang mengenakan dress bunga-bunga dengan mengikat pita di rambutnya.
'Hai bro! 'ucap ketiga orang itu menyapa Rasya saat Rasya datang menghampiri meja makan mereka
'Teman-teman, perkenalkan ini teman baru kita namanya Tasya'ucap Rasya memperkenalkan Tasya yang berusaha sembunyi di belakang punggung Rasya karena merasa malu semua mata tertuju kearah nya,
'Tasya, jangan malu! Kami tidak gigit kamu kok'kata anak laki-laki yang mengenakan kostum dress bunga-bunga.
'Aku senang ada anak perempuan mau duduk bersama dengan kita'kata anak laki-laki yang mengenakan seragam kostum seperti pelayan perempuan
'Senang berkenalan denganmu Tasya, aku Milo'kata anak laki-laki yang mengenakan seragam sekolah perempuan
'Tasya'
'Selamat datang di klub kami tasya, perkenalkan aku Ronaldo' kata anak laki-laki yang mengenakan dress bunga-bunga
'Aku tasya'
'Aku Cello'kata anak laki-laki berkostum seperti pelayan perempuan.
'Tasya' Tasya menjawab sembari tersenyum simpul kepada mereka sembari membalas jabatan tangan mereka.
Tasya tidak menyangka kehidupan sekolahnya akan berubah,
Saat masuk sekolah ia berkomitmen untuk tidak terlihat oleh murid lainnya agar ia bisa dengan tenang fokus belajar namun takdir berkata lain kini dia menjadi pusat perhatian murid-murid SMP Harapan karena Rasya dan Teman-temannya.
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis