"Sejak kapan hidup itu adil?"
Pertanyaan retorik dari Marci itu memang benar. Hidup itu tidak adil. Tetapi setidaknya para siswa mengira bahwa di sekolah seperti ini mereka akan bebas dari ketidakadilan dunia. Ternyata mereka salah.
Semua siswa kelas B terpaku mendengar kata-kata Marci barusan. Barusan gadis itu mengonfirmasi bahwa dewan murid sama sekali tidak peduli jika ada ketidakadilan dalam kegiatan tantangan tahunan ini.
Lalu, kalau begitu, bagaimana bisa kelas mereka menang?
Semua murid kelas-B saling pandang. Keputus-asaan segera menguasai diri mereka. Stell berbisik kepada teman-temannya yang herbomancer dan bertanya dengan nada putus asa, "Kalian bisa menumbuhkan pohon uang?"
"Hush... mana ada pohon uang," kata Cia yang juga merupakan seorang herbomancer. Ia mengerling ke arah Emma. "Bahkan kurasa herbomancer tingkat atas juga tidak ada yang bisa menumbuhkan uang."