Emma menatap gadis yang dipanggil Putri Yldwyn itu dan mengerutkan keningnya. Bukankah ini nama putri dari Terren yang pernah dipertimbangkan oleh Therius untuk menjadi istrinya?
Tanpa sadar ia melirik ke arah Therius dan melihat bagaimana reaksi pemuda itu saat melihat kehadiran Yldwyn.
Ah, Therius tersenyum menatap ke arah sang putri dari Terren.
"Selamat malam Kakek, Nenek. Selamata malam Putri Yldwyn," sapa Therius dengan ramah. Emma dapat melihat wajah Yldwyn segera tampak berseri-seri. Wajah dan ekspresi gadis ini mengingatkan Emma akan Bianca, teman sekolahnya dulu.
Yldwyn lebih cantik dari Bianca dan memiliki rambut panjang berwarna biru yang unik. Namun, entah kenapa sikapnya benar-benar mengingatkan Emma akan Bianca setiap kali gadis itu membicarakan Allan kekasihnya.
Emma tersenyum tipis saat menyadari Yldwyn menaruh hati pada Therius. Ahh... sepertinya Yldwyn akan dengan senang hati menikah dengan Therius jika sang pangeran memintanya.