Hari seperti biasa disekolah , taehyung kini sedang berjalan beriringan dengan tzuyu menuju kelas.
"kepalamu masih sakit?"
"sedikit, sudah kubilang cewek itu memang sangar!"
"tapi, walau dia begitu, kamu tetap bersikap baik padanya.. Kamu itu memang orang yg baik ya"
"hah?"
"waktu itu kamu meminjamkan catatan kepada eunsoo kan? Aku lihat lho"
"o..oh gitu"
'aaahhhhh saat itu dia lihat ya? Hatiku jadi sangat senang!' ucapnya dalam hati dan memalingkan wajahnya kesamping agar tzuyu tidak melihat wajahnya saat ini.
Kini tidak ada lg pembicaraan keduanya sama-sama diam dan terus berjalan.
Taehyung melihat kearah tzuyu, dari samping sini ia kelihatan sangat cantik ditambah dengan angin yg perlahan menerpa wajahnya.
"oh iya.. Liontin yg kamu cari.. Belinya dimana?"
"nggk beli, seseorang memberikannya padaku, dulu sekitar 10 tahun yg lalu"
Tzuyu agak kaget mendengarnya.
"10 ta..hun berar...ti sudah lama sekali ya?"
"aku sudah membuat janji, karena itulah aku menyimpannya terus"
'janji?'tzuyu bermonolog dalam hatinya.
_______________
Setiap sepulang sekolah sebenarnya taehyung dan eunsoo selalu mencari liontin tersebut di beberapa halaman sekolah.
"ahh.. Ga ada kemajuan sama sekali!"eunsoo terus mengeluh saat mencarinya.
"berisik! Kau tidak suka orang yg cerewet kan?.. Oia kenapa kau pindah sekolah pada saat-saat ini?"taehyung masih tetap mencari.
"ha?! kenapa tiba-tiba bertanya?! Tapi yah... Karna pekerjaan orang tuaku"
"memangnya pekerjaan orangtuamu apa?"
"argh,,kenapa tanya itu segala?! Kenapa aku harus cerita padamu tentang hidupku?! Aku.. Mau cari sebelah sana!"ucapnya pergi melewati taehyung.
"ya udah"
Namun saat eunsoo lewat didepannya, taehyung seperti mencium aroma rambutnya yg tidak asing. Ia merasa familiar pada aroma itu.
'aroma ini? Disuatu tempat aku pernah mencium aroma ini.. Dimana ya?'
Ia melihat punggung eunsoo yg sudah jauh dan ia juga memerhatikan rambutnya yg diterpa oleh angin.
~skip~
Liontin itu tidak ditemukan dan mereka berdua akhirnya pulang. Eunsoo pulang lebih dulu dan taehnyung hanya duduk dikursi yg berada di pinggir jalan.
'aroma yg tidak asing bagiku,, sebelumnya aku mencium aroma itu di mana ya?' taehyung duduk dan mencoba mengingat. Jarinya juga ia ketukan beberapa kali ke kakinya dengan alasan untuk fokus dalam mengingat.
'DOR!'
Suara tembakan terdengar dan berandalan dengan para mafia kini sedang melakukan aksi tembak-tembakkan dan saling memukul.
Taehyung hanya melihatnya santai. Karna itu sudah biasa baginya.
"oh itu para mafia ya? Kenapa semakin lama semakin parah saja?"
____________________
Hari ketujuh bersama eunsoo
"kau telat eunsoo..cepat bantu!"ucapnya menghadap ke eunsoo yg ada dibelakangnya.
Tapi taehyung ngeri karna melihat eunsoo yg sepertinya sangat marah.
"OH MY GOD! AKU TIDAK TAHAN LAGI! GOSIP-GOSIP SIALAN!"eunsoo berteriak cukup keras. Tapi untungnya kini sudah sore jadi suasana sekolah sangat sepi.
"hah?!?! Kenapa mendadak marah-marah?"taehyung berjalan mengahmpirinya.
"tadi... Teman-temanku bilang....'eh. Eh... Kamu pacaran dengan taehyung ya? Iya kn? Soalnya kamu akrab banget sama dia! Pulang sekolah juga selalu bareng' gituu" eunsoo menunduk lemas setelah menjelaskannya.
"haaahhh!?"
"argh.... Siapa juga yg akrab denganmu?! Pulang sekolah bareng juga karna aku gadis baik yg rela membantumu mencari liontin!"
"haaahhhh?!"
~•~•~•~•~
Tzuyu kini sedang berlari untuk keluar dari dalam gedung sekolah.
'rapat panitia hari ini selesai lebih awal, aku ingin bantu-bantu taehyung mencari liontinnya yg hilang'
"jangan asal bicara!"
Tzuyu berhenti karna ia mendengar suara taehyung. Dan ia berhenti mencari sumber suara tersebut. Ternyata taehyung ada di halaman sekolah dengan eunsoo, tzuyu pun melihat perkelahian mereka.
"apa kau lupa kalau sebagiannya juga salahmu?!"
"itu karna kaunya saja yg tidak benar menjaga barang! Apa sih! Seorang laki-laki panik karna kehilangan liontin!? Kamu ini tipe cowok yg tidak bisa tidur jika tidak bersama boneka beruang ya?"
"hah?"
"memang sih liontin itu diberikan oleh cewek yg kamu sukai, tapi,, yaampunn... Terus menerus mengungkit masa lalu.. Bukankah itu kekanak-kanakan?"
Taehyung kesal dan menggertakkan giginya serta tangannya mengepal keras.
"mungkin saja cewek itu sudah lupa akan pemberian liontin itu padamu! Dasar kampungan! Bodoh!"
Taehyung diam dan dia mengumpulkan nafas.
"DIAM KAU! KALAU TIDAK MAU BANTU, PERGI SAJA SANA!"
Taehyung sangat kesal bahkan tidak biasanya ia sampai seperti ini. Meneriaki seorang perempuan.
Tzuyu yg melihatnya buru-buru menghampiri mereka berdua. Dan hanya melihat perkelahian mereka.
Cukup lama sampai eunsoo mengatakan "baiklah"
Eunsoo pergi.
'aku melakukannya,,,, aku meneriaki seorang perempuan dengan sungguh-sungguh'ucap taehyung dalam hati.
Keesokan harinya, saat sore hari.
Eunsoo sedang berjalan dan melihat taehyung dari atas sini yg sepertinya sedang mencari liontin. Tapi eunsoo melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikannya.
____________
'mungkin saja perempuan itu sudah lupa akan pemberian liontin itu padamu!'
Sambil terus mencari, taehyung terus mengingat perkataan eunsoo. Dan itu membuatnya kesal.
"sial!"kesalnya sembari meninju tanah.
"taehyung!"
Mendengar namanya dipanggil, ia menengok dan mendapati tzuyu yg sedang berlari menghampirinya.
"eunsoo mencarimu"
"eh?"taehyung bingung.
Tzuyu pun membawa taehyung ke tempat yg dipinta oleh eunsoo.
"kenapa dia memanggilku ke tempat ini?" tanyanya pada diri sendiri.
Namun dari kejauhan taehyung melihat eunsoo namun agak samar.
"eh.. Dia itu eunsoo ya?"
Namun tiba-tiba eunsoo sepertinya melempar sesuatu kearah taehyung. Dan berhasil mengenai wajahnya.
"sakit! Apa-apaan sih si sialan itu?!"
Namun beberapa saat dia tersadar, kalau yg dilemparnya barusan adalah liontin miliknya.
"itu....milikmu?"tanya tzuyu
"iya"jawabnya dengan mata berbinar.
"tapi kenapa dia....?" ucapnya melihat punggung eunsoo yg semakin lama semakin kecil.
"eunsoo tetap mencari setelah kejadian itu?"tzuyu menjelaskan.
"ha?"
"dia tak ingin kau taj kalau dia terus mencari, dia yg bilang padaku"
Taehyung diam dan melihat kembali liontin itu. Ternyata di rantainya terdapat secarik kertas yg digulung.
'i fulfilled my duty. So dont talk to me anymore. Scum bastard!'
"aku tidak mangerti ini. Tapi bagian mengejeknya aku tahu"
'walai dia benar-benar menyebalkan tapi dia punya sisi baik'ucapnya dalam hati dan menyimpan surat itu di saku celananya.
"dan juga, apa yg dia katakan padaku mungkin ada benarnya"
Tzuyu yg melihatnya hanya diam dan entah kenapa dia merasa gelisah.
"sudah saatnya aku melupakan janji ini"
"itu.. Itu tidak benar!"
"ha?"
"taehyung kau sudah membuat janji pada seseorang kan? Jika orang itu masih ingat janjinya seperti kau sekarang, orang itu pasti akan sedih jika dilupakan, bahkan ji..jika itu hanyalah sebuah janji diantara dua anak kecil, kalau sampai berjanji seperti itu.. Pasti dia sangat sayang padamu"
'ha? Tzuyu? Tunggu.. Jangan-jangan..'
"oh maaf! Aku jadi bicara yg aneh-aneh"
"eh.. Tidak kok.. Makasih ya, aku jadi merasa lebih baik sekarang.. Benar juga sih.. Mau bertemu lagi atau tidak bukan berarti janji ini harus aku lupakan. Aku akan tetap menyimpannya" taehyung memakai liontin tersebut dilehernya.
"makasih ya tzuyu, kalau begitu sampai jumpa!"
"hmm.. Sampai jumpa!"
Taehyung pergi dan tzuyu menatap pergi hingga punggungnya terlihat kecil.
Ia memegang kalungnya. Dan ia kalung itu adalah sebuah kunci.
"lagi-lagi aku tidak bisa bertanya padanya, aku memang bodoh"
________________
"aku pulang!"
"oh sudah pulang taehyung?"
"hmm"
"Kemari!"
Didalam sini semua shuei atau sering disebut berandalan sedang berkumpul.
"ada apa ayah?"
"sudah kubilang kalau kita akan bicara kan?"
Nampakny ayah taehyung sedang memberi isyarat pada ketua shuei. Lalu ketua shuei tersebu pergi.
"pasti kau sudah tahu tentang peperangan dengan mafia baru-baru ini.. Peperangan itu tak lama lagi akan mencapai tingkat habis-habisan"
"tidak apa-apakah jika perang itu terus berlanjut?" tanya taehyung panik.
"akan tetapi... Sebenarnya bos mafia musuh adalah teman lamaku, dan kudengar dia punya anak perempuan yg seumuran denganmu, dengan begitu taehyung anakku.. Aku berencana menjodohkan kalian menjadi sepasang kekasih"
"hah?!!!!"
"kenapa wajahmu seperti itu? Tentu saja semua ino hanya pura-pura... Jika ahli waris antar keluarga mafia adalag sepasang kekasih, anak buahnya tidak akan berani angkat senjata, benar begitu kan?"
"m..makanya ini pasti bercanda kan? Aku tidak akan bisa melakukan itu! Soalnya aku-"
"apa? Kau sudah punya pacar?"tanya ayahnya meledek taehyung
"hm.. Itu"
"maaf saja, tapi yg dipertaruhkan dalam hal ini adalah nyawa. Mau mngelak seperti apa juga tak akan mengubah keputusanku"
Taehyung menghelas nafasnya kasar.
"nah, sekarang silahkan masuk!"
"eh?.. Dia sudah datang?"
'aduhh.. Tapi mau bagaimana lagi? Karna ini pura-pura, mungkin hanya beberapa hari'
"karena itu"
"ha?" taehyung mendengar suara perempuan yg tidak asing.
"aku bilang aku belum siap"
"tapi ayah dengar dia orangnya ganteng lho"
"eh? Tidak tidak.. Tapi kan"
'aihhh.. Suara itu kan' wajah taehyung sudah berkeringat, ia gelisah.
"nah wanita inilah yg akan menjadi pacarmu"ucap ayah taehyung membuka tirai rumahnya.
Dan ia benar. Dugaannya benar.
Taehyung membelakkan matanya kaget. 'sepintas, semua yg di dalam benakku terkuak'
'kenapa perempuan ini pindah mendadak? Kenapa dia tidak mau bicara tentang keluarganya? Dan kenapa ada aroma yg tidak asing bagiku? Ya benar aroma itu.. Aroma mesiu!'
"wanita ini adalah lee eunsoo, kalian akan menjadi sepasang kekasih, dimulai dari besok sampai..... 3 tahun kedepan"
"haaahhh?!!!"kaget mereka berdua bersamaan.
'masa-masa berantem kami, sekarang berubah menjadi masa-masa sepasang kekasih.. Hubungan cinta palsu ini akan berlangsung lama'
Fake love ✔
Btw mesiu itu peluru. Kan mafia pastinyA ga jauh dari pistol.
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis