Chapitre 235: BAB 235

Wajah wanita berkerudung hitam itu nampak syok. Tubuhnya gemetaran mendengar kalimat yang terlontar dari bibir Alisa. Seketika kepala Sofia berdenyut keras, ia membuang wajah ke arah lain.

"Jawab Bu!" Alisa menguncang pergelangan tangan Sofia yang berada di atas pengakuannya. Rupanya Sofia sudah terpekur cukup lama. Benaknya mengembara jauh' di masa lalu membuka setiap lembaran yang ia temukan di dalam laci-laci labirin otaknya tentang masa lalu buruk yang pernah ia goreskan dalam tintan kehidupannya.

"Bu ... !" Alisa mengulangi panggilannya, menyadarkan Sofia sesadar-sadarnya. Air mata itu jatuh tidak tertahankan.

"Kamu adalah anak Tuan Nico, Nak!" ucap wanita berwajah pucat yang telah dipenuhi oleh mendung yang bergelayut pada netranya. Beberapa dari butiran bening itu sempat berjatuhan.