Chapitre 159: Menjaga Kehormatanku

Ximena mengikuti mobil Brian dari belakang.

Gadis itu hendak menyelidiki  tentang rencana Brian.

Dengan mengikuti pria itu mungkin Ximena bisa mendapatkan sebuah jawaban.

Tak lama mobil Brian berhenti di sebuah rumah mewah, Ximena juga berhenti.

Ia masih dengan wujud perinya.

Ximena memasuki halaman rumah itu, dan bersembunyi di balik ranting tanaman hias.

Gadis itu mulai mengintai.

'Wah, rumah Brian sangat mewah,' batin Ximena.

Lalu pria itu masuk ke dalam, dan tubuh Ximena lenyap dari balik ranting tanaman hias.

Kemudian kembali muncul dan sudah berada di dalam rumah itu.

Ximena mengedarkan pandangan mengitari ruangan.

Gadis itu tampak takjub. Rumah ini begitu mewah baik istana.

'Brandon berkata jika Brian dulunya anak orang miskin, tapi kenapa rumahnya semewah ini?'

'Kalau pun ia bisa berubah sekaya ini, mungkin tidaklah secepat ini. Karena semua butuh proses,' batin Ximena.

Tak lama muncul seorang pria paruh baya, dan tengah duduk di kursi roda.