Télécharger l’application
6.28% Pria tampan itu peliharaanku / Chapter 24: DASAR WANITA GILA AKAN SEKS 21+

Chapitre 24: DASAR WANITA GILA AKAN SEKS 21+

"sentuh aku lebih dari ini brengsek." Kata Naura yang sudah tidak sabar lagi.

"tidak semudah itu Naura, aku akan membuat kamu merasa tersiksa karena nafsu kamu sendiri." Kata Bima dengan senyum bak iblis lagi.

Senyum Bima barusan bukannya membuat Nuara takut tapi malah membuat Nauara semangkin bern"afsu.

"jangan membuat aku mengendalikan permainana ini, kalo tidak kamu akan menyesal." Ucap Naura dengan nafas ngos-ngosan.

"kita lihat saja nanti." Kata Bima.

Setelah itu Bima ltiba-tiba menyentuh bagian yang sangat sensitive bagi Naura.

"ah…, sial jangan menyiksa aku." Teriak Naura.

Bima langsung mencium bibir Naura karena tidak ingin Naura berteriak dengan kuat,karena takut semua orang mendengar teriakan mereka.

"jangan berteriak,aku gak mau semua orang mengetahui pekerjaan kita tolol." Bisik Bima di telinga Naura.

"kamu yang membuat aku berteriak gila,jangan permainkan aku,sentuh aku secepatnya." Kesal Naura.

"dasar wanita gila akan seks,kamu pikit akan semudah itu menikmati adik ku ini."kata Bima dengan seringai serigala yang nakal.

"oh begitu…,jangan pikir kamu bisa membuat aku akan gila karena ini." Ucap Naura yang tidak mau kalah.

Bima yang tidak suka dengan banyak bicara, dia langsung bertindak sehingga membuat Naura kaget .

"SIAL…,BIMA."teriak naura lagi.

Bima memasukkan tangannya dengan paksa ke dalam mis V nya Naura,sehingga membuat Naura kaget dengan apa yang dilakukan oleh Bima barusan.

"nikmat kan." Tanya Bima dengan senyum iblis.

Naura tidak mau lagi bicara,karena yang keluar dari mulutnya adalah suara desahan yang sangat merdu sehingga membuat Bima semangkin bernafsu.

***

Setelah melakukan aktivitas yang sangat melelahkan Bima dan naura saling memandang .

"kamu sayang kan sama aku." Tanya Naura dengan serius.

Bukannya menjawab Bima malah tersenyum sehingga membuat Naura kesal.

"malah senyum…" kesal Naura.

Setelah itu Naura membelakangi Bima. Nuara berharap Bima memeluk dia dari belakang,tapi harapan itu pupus semua karena bima malah memilih membelakangi Naura juga.

Sebenarnya, Bima juga heran dengan dirinya . entah apa yang terjadi dengan dirinya sehingga membuat dia bingung sendiri.

Naura melihat kebelakang dan dia memayunkan bibirnya karena Bima malah membelakangi dia balik.

"gak ada romantis-romantisnya itu cowok." Gerutu Naura.

Setelah itu mereka tenggelam dalam mimpi mereka masing-masing akibat terlalu lelah melakukan kerjaan barusan.

Ketika sudah bangun tidur Bima langsung membersihkan tubuhnya sehingga membuat Naura juga ikut terbangun karena mendengar suara percikan air yang ada di kamar mandi.

Naura langsung bangun dan melihat kesamping dan ternyata Bima tidak ada di sampingnya .

"oh lagi bersih-bersih ya." Kata Naura.

Setelah itu Naura langsung masuk kedalam kamar mandi sehingga membuat Bima kaget dengan kedatangan Naura.

"ngapain kamu…" kata Bima dengan wajah dingin.

Naura malah tersenyum karena Bima tidak malu sama sekali dengan Naura .

"kamu gak malu." Tanya Naura dengan ceringai menggoda.

"buat apa malu,kamu aja udah pernah liat nya ." kata Bima dengan sanatai.

Setelah selesai dengan ritual mandinya Bima langsung keluar dengan santainya melewati Naura.

"jangan melihat aku seperti makanan lezat." Sindir Bima.

Naura kaget dan memalingkan wajahnya, sedangakan Bima dia pergi keluar dari kamar mandi membiarkan Naura membersihkan tubuhnya.

***

Setelah selesai bersih-bersih mereka berdua pergi cari makan,sehingga membuat Naura senang karena mereka sudah seperti pasangan yang sangat serasi.

"mau makan dimana kita." Tanya Naura kepada Bima.

"terserah kamu." Kata Bima.

" kok terserah aku."kesal Naura.

Bima gak bicara lagi dan itu membuat Naura semangkin kesal.

Ketika mereka lagi mencari tempat makan,Naura melihat laki-laki yang menarik sehingga membuat Bima juga ikut arah pandangan Naura.

"jaga mata." Tegur Bima.

"kenapa cemburu ya…" goda Naura.

"jangan PD." Kata Bima.

"ngaku aja deh…,kamu cemburu kan." Kata Naura yang sengaja menggoda Bima.

"apaan sih gak jelas." Kata Bima yang kesal.

Setelah itu Bima berjalan lebih dulu dari Naura sehingga meninggalkan Naura di belakangnya.

Ketika melewati restoran yang sangat sederhana Bima pun masuk kedalam restoran itu sehingga Naura mengikuti Bima dari belakang.

Naura pun akhirnya menyamai langkah kakinya dengan Bima karena dia ingin bicara dengan Bima sehingga membuat Bima pun memelankan langkahnya.

"kamu yakin kita makan disini." Tanya Naura dengan berbisik.

"ya…,emangnya kenapa."Tanya Bima balik.

"ini terlalu gak meyakinkan,nanti masakannya gak enak dan gak higenis lagi." Kata Naura.

"malah tempat seperti ini lah yang enak makanannya dan mereka juga sangat higenis." Kata Bima dengan yakin.

"kenapa kamu begitu yakin." Kata Naura.

"karena akusering makan di restoran sederhana dan aku juga sering membandingkan masakan restoran mahal dengan yang sederhana,dan rasanya lebih enak yang sederhana." Kata Bima.

Naura tidak bisa mengatakan apa lagi dan tidak ada salahnya juga Naura mencoba.

Merekapun langsung duduk di tempat yang kosong sehingga pelayannya mendatangi mereka,untuk menanyakan mereka mau memesan apa.

"mbak dan masnya mau pesan apa." Tanya pelayan itu dengan sopan.

Pelayan itu juga memberikan daftar menu kepada Naura dan Bima.

Naura melihat duluan sehingga dia bingung harus pesan apa karena dia tidak suka semua menu yang ada di restoran ini.

"kamu mau pesan apa." Tanya Bima dengan nada dingin.

"em…,mbak ada gak stick." Kata Naura.

"maaf mbak kami tidak menyediakan menu itu." Kata pelayan itu.

"sini buku menunya." Kata Bima.

Naura menyerahkan buku menu itu kepada Bima. Saat Bima melihat daftar menunya dia pun tersenyum.

"saya pesan ikan nila bakarnya dua sama nasi juga,terus jus naga satu. Kalo kamu Naura mau jus apa." Tanya Bima kepada Naura.

"jus jeruk aja." Kata Naura dengan malas.

"oke, jadi nasi dan ikan nila bakarnya dua ya mbak,sama jus naga satu dan jus jeruk satu." Kata Bima kepada pelayan itu.

"baik mas, kalo begitu tunggu sebnetar ya."kata pelayan itu dengan ramah.

Bima hanya tersenyum saja, setelah itu pelayannya pergi meninggalkan Naura dan Bima.

"kamu yakin enak." Tanya Naura kurang yakin.

"emangnya kenapa,kalo kamu gak makan disini silahkan kerestoran lain."kata Bima.

"ya udah ayo kita cari restoran lain." Kata Naura.

Naura pun menarik tanagn Bima sehingga membuat Bima menepis tangan Naura.

"kenapa." Tanya Naura.

"jangan ajak aku, karena aku mau makan disini." Kata Bima.

"jadi maksud kamu aku pergi sendiri." Kata Naura.

"iya lah, kamu kan yang gak sukanya,bukan aku." Ujar Bima.

Naura memasang wajah kesalnya,tapi bukannya pergi Naura malah duduk kembali.

"kenapa gak pergi." Tanya Bima.

Naura gak mau berbicara,dia benar-benar kesal dengan Bima yang tidak perduli sama sekali dengan dirinya.

Saat ini suasananya hening samapai makanan mereka datang dan saat makanan mereka datang Bima menyambutnya dengan senang. Setelah itu Bima langsung menyantapnya dengan nikmat.

Naura yang melihat itu menjadi penasaran dengan rasa makan itu,pada akhirnya Naura pun mencobanya karena dia sangat-sangat penasaran.

Ketika makanan itu sudah masuk kedalam mulutnya Naura memejamkan matanya sehingga membuat Bima penasaran kenapa Naura malah memejamkan matanya.

"kenapa,apakah makanannya tidak enak atau terlalu pedas." Tanya Bima dengan khawatir.

Naura pun membuka matanya saat mendengar Bima bertanya seperti itu kepada dirinya.

"baru kali ini aku merasakan makanan yang membuat aku memejamkan mata menikmatinya,karena rasanya sangatlah enak…"kata Naura dengan bahagia.

"benarkan apa yang aku katakana,makanya jangan asal menilai sesuatu dari luar saja." Kata Bima.

Naura menghiraukan perkataan Bima karena dia kembali menikmati makanan dia dengan sangat khidmat.

"ck…,dikacangin lagi"

Bersambung…


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C24
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous