Chapitre 385: Titik Terang

"Benar ?!" Vano mengerutkan kening, mengambil walkie-talkie, dan buru-buru mengarahkan manusia ke dalam mobil di belakangnya: "Ubah arah monitor lagi dan lihat apakah kamu dapat melihat wajahnya."

Setelah selesai berbicara, dia menoleh dan bertanya pada Ramon, "Trik kita tidak akan rusak, kan?"

"Uh ..." Ramon menjawab tidak yakin.

Di ruang bawah tanah, Aksa sedang bersiap-siap untuk membongkar satu tabung peledak. Siapa tahu, ia memecahkan tabung peledak di tangannya, dan dengan sekali klik, tabung peledak itu pecah menjadi dua di tengahnya.

Tapi itu kosong di dalam.

Kiara mengerutkan kening, sedikit bingung, dan bertanya, "Apa ini ... teknologi tinggi?"

Aksa menyipitkan matanya dan bingung, dia tidak menjawab kata-kata Kiara, tetapi dia malah bersemangat dan dengan cepat mengambil beberapa tabung peledak lainnya dan menghancurkannya satu demi satu.

Beberapa tabung peledak semuanya dibuka oleh Aksa, dan seluruh proses memakan waktu beberapa detik.