Chapitre 344: Nostalgia

"Apa? Apa yang harus dikembalikan?" Kiara mengerutkan kening, berhenti, dan bertanya pada Ryan kembali, "Rehan, apa yang kamu bicarakan?"

Orang ini tidak ingin menggulingkan Arka dan duduk di posisi sebagai kepala keluarga Atmaja, bukan? Kedua saudara ini benar-benar memiliki perseteruan yang besar?

Langkah kaki Arka juga berhenti, tanpa menoleh, suaranya dalam dan tegas, dan berkata, "Kecuali Kiara."

-----

"Apa?" Ryan tidak memahaminya kali ini.

Kiara gemetar dan menatap Aksa dengan tidak percaya. Matanya berlinang air mata. Setelah sekian lama, dia gemetar dan berkata, "Dia berkata, kecuali aku, kamu bisa mengambilnya."

Semua gerakan Ryan berhenti, dan ekspresi kompleks perlahan meluap di wajahnya.

Kiara menatap Aksa dengan mata basah, Melalui matanya yang agak tidak fokus, dia melihat hatinya yang panas dan tulus, dan dia enggan untuk berpaling untuk waktu yang lama.

Aksa, tidak pernah mengucapkan tiga kata itu padanya.