"Berhenti...!, sebelum kamu meninggalkan ruangan ini...?, lepaskan seluruh pakaianmu demikian juga dengan seluruh anggotamu...!, jangan kamu kira datang seenaknya terus pergi juga seperti itu...?," kata Zang Rong.
"A..., apa maksudmu...?, aku ini utusan Kerajaan Xhin...!" kata sang utusan yang terlihat mulai gemetar karena dipintu keluar gedung telah dikepung oleh puluhan murid Perguruan Pedang Emas tingkat Lanjut dan tingkat Ahli.
"Saya kira sudah jelas yang aku katakan...!, segera lakukan atau telinga sebelah kirimu juga akan lepas dari tempatnya...!" kata Zang Rong mengancam.
"Ahh..., baiklah...!, kalian akan mendapat balasan dengan apa yang sudah kalian perbuat terhadapku...!" kata sang utusan kemudian segera melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya dan diikuti oleh 15 orang anggota pasukan yang menyertainya.
"Ya..., kami akan menunggu disini...!, sampaikan pesan kami kepada para pejabat korup di Kerajaan Xhin dengan mennjukkan keadaan diri kalian seperti itu...!, katakan bahwa Klan Zang walaupun Klan kecil yang berada di Desa...?, tapi kami tidak seperti Klan yang lainnya yang mudah untuk diperas seenaknya...!" kata Zang Lang menegaskan.
"Aku akan mengingatmu orang tua...!, tunggulah kedatanggan kami...!" kata sang komandan.
"Hahaha..., aku Zan Lang si Pendeka Pedang Emas akan menunggu kalian...!, dan manfaatkan kebaikan hatiku hari ini yang hanya menghilangkan sebuah daun telingamu...!, berikut saya tidak berjanji jika kepalamu sekalian yang akan hilang...!, hehehe..." kata Zang Lang
"Penjaga...!, antar tikus-tikus Kerajaan Xhin ini kepintu gerbang...!, biarkan mereka berjalan kaki kembali ketempat mereka..." kata Zang Rong kemudian dengan hanya mengenakan pakaian dalam utusan tersebut bersama 15 orang anggota pasukannya begerak menuju pintu gerbang Desa Kun Zang.
Sementara itu para murid segera menarik 16 ekor kuda milik para utusan itu untuk dimasukkan kedalam kandang milik Klan Zang, kemudian senjata-senjata berbagai jenis milik mereka disita dan disimpan dalam gudang senjata Perguruan Pedang Emas. Setelah kepergian para utusan Menteri Keamanan Kerajaan Xhin, Zang Rong mengumpulkan semua petinggi Klan Zang untuk membicarakan tindakan mereka selanjutnya. Dengan perlakuan mereka terhadap utusan tersebut akan menimbulkan kemarahan pihak Departemen Keamanan, untuk itu mereka segera akan mempersiapkan diri menghadapi segala sesuatu kemungkinan yang akan terjadi.
"Kakak...!, apa langkah kita selanjutnya...?, karena paling tidak kita harus mempersiapkan diri menghadapi kemarahan sang Menteri Keamanan...!" kata Zang Tong sebagai Tetua Pertama.
"Kalian tenang saja..., untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan...!, segera umumkan kepada seluruh penduduk Desa Kun Zang agar jangan dulu melakukan aktivitas kearah Wilayah Utara...!, dan tempat terjauh yang dapat dikunjungi hanyalah Kota Xhin Yan...!, denqan aktivitas kearah Wilayah Selatan seperti ke Hutan Kabut masih bisa berjalan seperti biasa...!, selanjutnya untuk para murid tetap berlatih dan berkulvasi seperti biasa...!, hanya saja untuk tugas menjalankan misi diluar Klan untuk sementara hanya berlaku untuk tugas mencari tanaman herbal di Hutan Kabut dan yang lainnya ditiadakan...!" kata Zang Lang yang mengambil alih pengarahan tersebut.
"Baik ayah...!, segera saya akan mengumumkan berita ini kepada seluruh penduduk Desa Kun Zang.
#Paviliun Zang Yun#
Berbagai fasilitas telah dipersiapan Zang Yun dan Lung Nie untuk putra dan putrinya dipaviliun mereka, sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan telah dibangun disamping paviliun. Didalam gedung baru tersebut terdapat ruang belajar untuk membaca dan menulis, juga ada ruangan untuk belajar tentang ilmu sastra dan ketrampilan seni lainnya seperti melukis, musik dan memahat patung. Semua guru-gurunya dipilih Zang Yun dari anggota keluarga dekat yang memiliki kemampuan dibidang tersebut, mereka adalah saudara-saudara dari pihak Lung Nie maupun para istri dari ketiga saudara sepupu Zang Yun.
Saat ini Zang Lung sudah berusia 5 tahun dan Zang Ling berusia 3 tahun, Zang Lung sudah diberikan dasar-dasar teknik berkultivasi dan teknik penguatan tubuh, tulang dan otot. Bersama Zang Yuwen yang berusia 7 tahun putri Zang Cian dan Zang Mei yang berusia 6 tahun putri Zhang Ran, mereka diajarkan teknik-teknik dasar tersebut oleh kakek buyut mereka Zang Lang dan kakek-kakek mereka yang lainnya para tetua Klan Zang serta dari ayah mereka masing-masing. Diusia 5 tahun mulai terlihat kecerdasan Zang Lung sudah melebihi anak-anak seusianya, dia sudah mulai berkultivasi setelah menguasai teknik berkultivasi yang diajarkan kakek buyutnya Zang Lang dan ayahnya Zang Yun. Demikian juga dengan dasar-dasar teknik penguatan tubuh Zang Lung terlihat sudah setingkat dengan para murid tingkat dasar di Perguruan Pedang Emas, dia sudah dapat menyelesaikan tugas latihan dari sang kakek buyut dengan berlari keliling lapangan latihan sebanyak 2 putaran, mengangkat beban seberat 3 Kg sampai 5 Kg serta berenang mengitari kolam sebanyak 2 putaran.
Rutinitas latihan tersebut dijalani Zang Lung dimulai dari pagi hari dan dilanjutkan lagi pada sore hari, sedangkan siang hari dia berada dalam ruangan untuk belajar membaca dan menulis serta memahami berbagai pengetahuan lainnya. Malam hari saat selesai makan, Zang Lung langsung menuju kamar tidurnya untuk beristirahat, walaupun baru berusia 5 tahun tapi dia telah memiliki kamar sendiri. Menjelang tidur Zang Lung senantiasa berkultivasi dan walaupun masih dalam tahap belajar, tapi oleh kakek buyutnya dia dianjurkan untuk melakukannya berulang-ulang sampai dia bisa merasakan adanya Energi Hawa Murni atau Energi Alam Langit dan Bumi yang berada disekitarnya. Dalam keheningn kultivasinya Zang Lung merasakan adanya sebuah getaran Kekuatan Energi yang sangat besar sedang menghampiri dirinya, dan karena terkejut dia terjatuh dan terbaring diatas lantai kamarnya.
"Ahhh..., ada apa ini...?" katanya sambil menutup mata dengan punggung telapak tangannya.
Dihadapannya kini duduk bersila sosok seorang pria paruh baya yang seumuran dengan kakeknya, seluruh tubuh dari sosok tersebut memancarkan cahaya putih yang menyilaukan mata yang memandangnya sambil tersenyum kemudian berkata.
"Putra Pilihan Langit...!, akhirnya kita bertemu..., selama 1 juta tahun kami telah menunggumu...!, jangan takut dan kembalilah duduk dengan baik...!" kata sosok bercahaya tersebut dengan suara berwibawa yang terdengar bergema didalam kamarnya.
Zang Lung kembali duduk berposisi lotus sama seperti sosok bercahaya didepannya, dan cahaya putih didepannya perlahan mulai meredup dan terlihat dengan jelas seorang pria paruh baya memakai pakaian mewah yang dilengkapi dengan jubah panjang yang mengkilap seperti manik-manik.
"Kakek siapa...?, tiba-tiba datang dan membuatku kaget saja...?" kata Zang Lung yang masih terlihat bingung dengan kehadirqan sosok didepannya itu.
"Hmm..., anak cerdas dan jujur seperti yang diharapkan...?, baiklah dengarkan aku dengan baik nak...?, aku datang dari Alam Surgawi dan disana aku dipanggil dengan sebutan 'Dewa Pengetahuan'...!, Akulah yang pertama memilihmu..., sejak kau masih berada didalam kandungan ibumu...!, karena walaupun kamu masih berbentuk janin...?, dengan kemampuan dan kekuatanku aku sudah bisa melihat siapa dirimu dan bagaimana masa depanmu...!, karena aku adalah Dewa Pengetahuan...!, hehehe..." kata sosok bercahaya tersebut yang mengaku sebagai Dewa Pengetahuan.
Dengan serius Zang Lung mulai mendengarkan perkataan sang Dewa, walau masih seorang anak kecil tapi dia sudah belajar dan mengerti siapa dan bagaimana seorang Dewa itu.
"Sebelumnya aku telah bertemu dengan ayah dan ibumu...!, dan memberitahukan kepada mereka tentang kedatanganku dan para Dewa Penguasa lainnya ke Alam Fana ini...!, dan sekarang aku datang untuk menemuimu secara langsung untuk menjelaskan latar belakang kenapa kamu yang menjadi 'SangTerpilih'...!" kata Dewa Pengetahuan mulai berkisah.
"Bermula ketika terjadinya peperangan besar antara para Dewa di Alam Surgawi dengan para Iblis...!, kekacauan yang sangat besar dialam semesta ini terjadi pada 1 juta tahun yang lalu...!, keserakahan..., iri hati dan angkara murka menguasai banyak makhluk hidup akibat hasutan para Ras Iblis..., karena saat itu tidak ada batasan kekuatan diseluruh alam semesta ini...! semua berlomba-lomba menjadi yang terkuat...!, dan ribuan dari mereka telah melebihi kekuatan para Dewa yang mengatur keseimbangan di Alam Semesta ini...!, sehingga akhirnya membuat keseimbangan di Alam Semesta goyah dan terjadilah pembantaian dan pemusnahan makhluk hidup mulai dari Ras Hewan..., Ras Manusia..., Ras Peri dan bahkan Ras Dewa...!, hal itu terjadi dalam perang dan pembantaian yang dilakukan oleh Ras Ibis yang sudah beraliansi dengan Ras Hitam...!, mereka telah dikuasai oleh sifat keserakahan dengan niat akan menguasai Alam Semesta ini untuk kepentingan mereka sendiri...!" kata Dewa Pengetahuan melanjutkan kisahnya.
"Sementara itu korban mulai berjatuhan..., terutama dari Ras Hewan dan Ras Manusia yang memiliki tingkat kekuatan yang rendah...!, tapi didalam siklus kehidupan Ras Manusia kami mengetahui bahwa setiap periode 1 juta tahun sekali akan lahir seorang anak manusia yang 'Super Jenius' dan akan menjadi pilihan kami para 'Dewa Penguasa'...!, dia akan menjadi seorang pemimpin yang akan menjaga dan membawa alam semesta ini dalam kedamaian dan keseimbangan...," kata sang Dewa Pengetahuan menjelaskan.
"Maafkan aku kakek Dewa...!, saya belum mengetahui sebelumnya dan sudah berlaku tidak sopan dihadapan kakek Dewa...!" kata Zang Lung dengan penuh hormat.
"Ahh..., anak baik...!, sebagai Pilihan Langit tugasmu sangat berat anakku...!, untuk itu kami akan mempersiapkan dirimu sejak dini...!, dan untuk mengawalinya aku bertanya kepadamu...!, maukah kamu menjadi muridku...?" kata sang Dewa Pengetahuan.
Zang Lung menatap sosok didepannya dengan serius sambil berpikir tentang semua yang dikatakan sosok didepannya itu,
"Aku bersedia menjadi murid kakek Dewa...!, dan tolong ajari aku...!," kata Zang Lung kemudian bersujud 3 kali didepan Dewa Pengetahuan dan cara seperti ini adalah sebuah tradisi yang wajib saat pengangkatan seorang murid.
"Bagus...!, mulai saat ini kau harus memanggilku Guru...!, dan kau harus bersumpah dan berjanji untuk mengikuti semua petunjuk dan nasehatku serta bersedia melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan langit setelah kau dinyatakan siap...!" kata sang Guru.
"Saya Zang Lung...!, putra Zang Yun dan Lung Nie...!, Bersumpah dan Berjanji akan mengikuti semua petunjuk dan nasehat Guru dan siap menjalankan semua perintah Langit dimasa depan ketika saya sudah dinyatakan siap...!" kata Zang Lung dengan tegas dan jelas.
JEEDDDEEERRR...!,
Sang Penguasa Alam Semesta yaitu Kaisar Dewa menerima dan mengesahkan Sumpah Zang Lung dengan mengirim Petir Surgawi sebagai tanda materainya.
"Sekarang mendekatlah muridku...!" kata sang guru.
Zang Lung menghampiri gurunya dengan berposisi lotus dan saling berhadapan, kemudian telapak tangan sang guru diletakkan diatas kepala Zang Lung dan seketika kepala Zang Lung dan telapak tangan Dewa Pengetahuan diselimuti cahaya putih. Sambil menutup mata karena cahaya yang menyiluakan Zang Lung melihat banyak tulisan-tulisan berjalan serta mendengar suara-suara bergema didalam kepalanya, dia mendapat banyak pengetahuan tentang keberadaan Alam Semesta yang sangat luas berserta seluruh isinya.
30 menit berselang cahaya putih dikepala Zang Lung menghilang dan dia kembali keposisi semula mendengar perkataan sang Guru selanjutnya.
"Aku baru saja memberikan semua Pengetahuan tentang apa dan bagaimana Alam Semesta itu...!, pelajarilah sampai kau memahaminya dengan baik...!, setelah itu secara bertahap akan terbuka pengetahuan lainnya yang masih tersegel dalam ingatanmu seiring dengan tingkat penguasaan pengetahuan yang sudah kaupelajari...!, selain itu terimalah benda-benda ini...!" kata sang guru kemudian memberikan sebuah Kalung, Cincin dan sebuah senjata jenis Pedang.