Rio pulang dengan kesendiriannya, dia tidak bisa meyakinkan Casa untuk pergi dan keluar dengannya sama sekali. Hidupnya terlalu banyak dan bodoh, seseorang bahkan bisa meneetawakannya karena kebodohannya.
Hubungan yang sudah mati-matian keduanya jaga, mati-matian keduanya usahakan agar tidak roboh dan rusak begitu saja membuat seornag Casa mengakhirinya.
Dia baru sadar sekarang, dia baru menyadari jika hubungannya dengan Rio memang sudah tidak bersih. Semenjak Rio mengenal Tania, semenjak wanita sialan itu datang, dan semenjak jalang itu meminta bantuan pada Rio untuk sagalanya.
Mungkin Casa hampir ingin menyalahkan Iqbal saja untuk menegaskan siapa yang paling dominan membuat kesalahan. Hanya saja Casa sadar, kesalahan manusia hanya ada dari manusia, kesalahan manusia akan terus ada pada dirinya sendiri.
Sati hari dua bab nih kak, panjang-panjang.