Cia malu setengah mampus sama Aneth yang udah pasang muka horor siap godain. Dia natap horor Dhika yang masang muka nggak berdosa, pria itu duduk di depannya sekarang.
"Kenapa?" tanyanya dengan muka nggak berdosa.
"Masih nggak tau? Buat apa panggil begitu? Udah tau aku lagi bicara sama Aneth." Kesal Cia.
"Apa ada yang salah? Salahnya menelpon istri orang tidak tau waktu." Cia menghembuskan napas kesal. Bicara sama Dhika sama kaya bicara sama batu, nggak akan di dengar kalo lagi mode on serius.
Nggak lama ponsel Cia berdering, nama Fandi tertera di sana. Cia mengisyaratkan Dhika untuk diam, pria itu menaikkan sebelah alisnya tanda tidak setuju tapi juga tidak mengeluarkan suara. Mau dia lihat seperti apa istrinya berinteraksi dengan pria itu.
"Halo," sapa Cia begitu panggilan terhubung.
"Halo," sapa Fandi balik dengan bahasa Rusia setelah itu keduanya tertawa. Dhika gondok juga dengarnya. Cemburu.
"Papa udah hubungin gue, jadi gue balik Indo ni?"