Chapitre 1779: Benak yang Mabuk Mengungkapkan Hati yang Tulus (Bagian Dua Puluh Empat)

Dia melemparkan pandangan penuh dendam, mencemooh pada wanita berambut panjang itu dan berbalik tanpa sepatah kata pun.

Tindakannya telah mengejutkan semua orang, termasuk Yan Rusheng.

"Apa itu!" Yan Rusheng tanpa bisa berkata apa-apa di punggung Zhou Shuang.

Preman ini terlalu keren dan agresif.

Dia mulai mengaguminya.

Lu Yinan menyingkirkan semuanya dan berlari mengejar Zhou Shuang. "Shuang …."

Salah satu petugas polisi lalu lintas itu segera menghentikannya. "Tuan, kita belum selesai."

"Bantu aku menyelesaikannya." Lu Yinan menoleh kepada Yan Rusheng dan menunjuk ke arah mobilnya.

Sebelum Yan Rusheng bisa mengatakan sepatah kata pun, Lu Yinan sudah lama hilang.

Lu Yinan dengan cemas berlari mengejar Zhou Shuang dan menyusulnya.

Zhou Shuang mempercepat langkahnya, begitu juga Lu Yinan.

Zhou Shuang memancarkan sikap acuh tak acuh dan permusuhan. Dia mengabaikan Lu Yinan dan terus berjalan dalam diam.