Clarine menjatuhkan dirinya ke atas sofa dengan keringat dingin yang membasahi seluruh tubuhnya pasca muntah untuk kesekian kalinya pasca apartemennya selesai dibersihkan.
"Apa yang kau inginkan sayang, kenapa kau terus seperti ini." Clarine meraba perutnya dengan mata terpejam, berusaha untuk berkomunikasi dengan janinnya. "Tolong jangan siksa Mommy seperti ini."
Clarine mencoba untuk melakukan saran yang diberikan oleh dokter kepadanya, dengan mengajak berkomunikasi bayi yang ada dalam kandungannya agar tidak terus-menerus membuatnya memuntahkan semua makanan yang masuk kedalam tubuhnya.
"Saat ini Mommy tidak memiliki siapa-siapa, Mommy tidak memiliki orang yang bisa membantu Mommy melewati masa kehamilan ini. Bahkan Daddymu …" Clarine menghentikan perkataannya, dadanya terasa begitu sesak saat mengingat Reagan. "Daddymu tidak peduli pada kita berdua, ayahmu hanya memanfaatkan Mommy untuk menjalankan rencananya tanpa memikirkan perasaan Mommy yang hancur berkeping-keping."