Panggung benar-benar tertutup oleh penghalang, dengan para Penyihir pertahanan ditempatkan di sekitar panggung untuk menahan kebocoran energi setelah melampaui batas penghalang.
Para murid di Turnamen Perguruan Dunia semuanya adalah para Penyihir tingkat Mahir, dan kerusakan yang diakibatkan satu mantra tingkat Mahir saja sudah cukup untuk menghancurkan seluruh jalanan. Dengan demikian, meskipun panggung itu seukuran empat lapangan sepak bola, namun mereka tidak mau menurunkan tingkat penjagaan mereka.
Biasanya, organisasi dunia tidak menghendaki para penyihir untuk berduel satu sama lain, terutama karena betapa sulitnya mengendalikan kekuatan mantra mereka. Saat para penyihir tumbuh menjadi lebih kuat, kehancuran yang mereka timbulkan benar-benar menakutkan. Ada beberapa insiden dimana para penyihir terluka parah dalam sebuah duel.