Hana yang merasakan aura mengerikan di belakangnya spontan langsung berbalik badan, lalu sebuah aura berwarna merah muncul di atas pohon.
Merasakan bahaya, Hana langsung mengeluarkan pedang emasnya.
"Monster?". Batin Hana, namun dia sedikit ragu, aura di hadapannya lebih buruk dari monster-monster yang pernah di hadapinya seumur hidup.
"Ini benar-benar menyebalkan, kenapa aku harus melawan seorang bocah perempuan? Mmm, tapi sepertinya dia cukup bersih dan cantik, hehe." Gumam Monster tersebut sambil menjilat bibirnya sendiri.
"Gadis cantik, apa yang sedang kau lakukan di tempat seperti ini?". Tanya Monster yang masih terlihat samar dengan sangat santai, dia benar-benar meremehkan Hana.
Hana mengerutkan keningnya, "Dia benar-benar berbeda, tubuhku bahkan tidak ingin bergerak selangkah pun, monster seperti apa dia sebenarnya?". Batin Hana, punggungnya telah di penuhi keringat, bahkan tangannya sedikit bergetar.