Pada hutan di Pulau Gunung Biru, tempat markas Perlawanan berada.
Sambil duduk di kursi roda, Kalat mengangkat kepalanya yang botak dan melihat ke arah cahaya matahari yang menyinari pintu masuk gua. Matanya tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Dia dengan jeli merasakan bahwa semenjak Dewa telah muncul kembali di atas bumi dan menyatakan sepuluh perintah-'Nya', pertumpahan darah dan kekacauan sebelumnya telah berubah. Dari waktu ke waktu, 'Dia' akan memberikan bimbingan kepada mereka yang dipenuhi dengan kebijaksanaan. Lebih jauh lagi, 'Dia' akan mengawasi semua makhluk dan secara proaktif mempengaruhi situasi di laut, berusaha untuk membantu kelompok Perlawanan dan semua orang di Rorsted, memungkinkan mereka untuk melalui jalan yang sulit dah penuh duri, namun masih bisa melihat secercah harapan.