Sementara itu di ruang persidangan, hakim sedang memasuki ruangan. Terlihat Adi Kus, sang tersangka sedang duduk dengan wajah tertunduk dan sedih. Sebagian bukti mengarah kepada Adi Kus sebagai pembunuh berantai itu tapi Ian menemukan alibi dan beberapa celah yang dapat dipakainya untuk melepaskan pria bertubuh tinggi jangkung itu dari status tersangka. Ian memandang lekat kepada Adi Kus. Wajah Ian terlihat kuatir dan ada setitik ketidakpercayaannya pada Adi Kus. Pria itu merasakan ada sesuatu yang tidak pas, ada keanehan dalam diri Adi Kus. Walaupun demikian, Ian tetap mengerjakan tugasnya sebagai bagian dari tim pembela Adi Kus.