Chapitre 46: 46. Mayat di Kamar 306

Seorang gadis tengah duduk di sebuah taksi, sambil melihat ponsel miliknya. Sesekali umpatan kecil dia keluarkan di mulutnya.

"Agashii, sudah sampai," kata sopir taksi itu.

"Terima kasih," katanya sambil memberikan uang beberapa lembar dalam pecahan 50ribu won.

Taksi yang di naiki olehnya berhenti pada sebuah gedung tinggi, dengan lantai 20, bercat warna merah tua.

"Huh!" menghela nafasnya dengan kasar, sejenak melihat ke arah gedung yang akan dia masukki itu, sambil menggenggam pegangan koper miliknya.

Kini langkah kakinya, terdengar berirama, dengan suara seretan koper yang mengesek di jalan.

Menaiki tangga depan gedung, dan menuju lift, menekan tombol panah menuju atas, dan nomor 15. Tujuannya adalah lantai 15.

Dari arah luar, gedung itu pasti di tahu, tidak terlalu mahal biaya sewanya dalam sebulan. Lebih terlihat lebih sederhana, dan ramah di kantong.

Tring!