Setelah semua penonton berhenti mencibir dan sibuk menggotong murid yang terluka dan tak sadarkan diri ke aula karena ruang UKS sudah penuh, Zen pun mendekat ke Ren. Dia berkata pada Ren, "Aku harap kau masih memiliki belas kasih untuk menyembuhkan mereka semua yang terluka."
Pandangan Ren dan Zen saling beradu. Apakah Ren bersedia?
Keduanya saling beradu pandang, dan murid yang masih tersisa di lapangan saling menahan napas, apakah akan ada pertarungan tambahan?
Di dalam benak masing-masing murid itu, mereka saling bersorak menyeru, 'Ayo tarung! Ayo tarung! Cepat tarung! Cepat gebuk!'
Dasar anak-anak nakal, mereka malah berharap bisa mendapatkan pertunjukan ekstra, part tambahan.
Ren menaikkan alis tebalnya dengan cepat dan menyahut ke Zen, "Tidak masalah asalkan mereka berjanji tidak lagi bertingkah macam-macam pada aku dan orang-orang di sekitarku."