Ketika tiba di parkiran motor, Yong berkata ke Zen, "Bos, kau benar ingin mundur dari rencana tadi? Kau tak mau ikut?"
Zen menatap Yong dan berkata, "Aku hanya memiliki insting bahwa orang itu tidak bisa sembarangan ditindak, Yong. Jangan gegabah atau kau bisa celaka."
"Tsk! Bos, sepertinya kau mulai jadi pengikut bocah itu. Hanya karena kau menerima pil tak jelas dari dia, kau mulai takut padanya." Yong tak bisa menahan keluhan di hati yang sudah ingin dia luapkan sejak kemarin.
Geram diserang secara verbal oleh anak buahnya, Zen tak bisa menahan lagi emosinya dan mencekal dan menarik kerah seragam Yong sambil mendelik berkata, "Jangan kau pikir karena kau mendapatkan dukungan dari Kai dan gengnya, maka kau sudah luar biasa, Yong!"
Yong membalas tatapan tajam Zen dan ikut membelalakkan matanya sambil menyahut, "Setidaknya Kai masih lebih berani ketimbang kau, meski dia perempuan! Kau harus malu pada dirimu sendiri!"
Dhuakk!