Chapitre 110: Bab 109

Acara makan siang cukup hangat, mereka yang jarang bertemu merasa waktu untuk berkumpul menjadi sangat berharga. Pertemuan mereka cukup singkat tetapi terasa sangat bermakna.

Adel juga mengutarakan keinginannya untuk menyekolahkan gadis kecil bernama Mariam yang baru dia kenal saat mereka berkunjung di salah satu daerah terpencil di negara mereka.

"Siapa nama anak itu tadi?" tanya bunda Yusuf yang tertarik.

"Mariam Bun, dia anak yang sangat ceria. Melihat dia yang selalu bersyukur dengan hal – hal kecil yang dia dapat. Dia juga cantik, neneknya yang tuna rungu sangat berhasil mendidik Mariam. Gadis kecil itu sangat sopan kepada siapapun." Jawab Adel dengan sangat antusias.

"Benarkah? Bunda jadi penasaran dengan gadis kecil ini."

"Besok kami akan ke sana Bun. Apakah Bunda mau ikut?"

Bunda melihat ke arah suaminya, meminta persetujuan suaminya karena mungkin mereka sedang ada acara lain.