Aku serius tidak kenal sama dia! Bukan apa-apa soalnya, apa yang kulakukan pasti salah. Sedangkan dirinya sama sekali tidak ada namanya salah, lalu harus mengatakan apa dengannya? Berpikir secara jernih enggak menghasilkan solusi. Apalagi kalau masalah cukup berat, mungkin saja selesai dalam waktu yang memang lama. Mudah-mudahan saja bisa di atasi selagi kita bantu persoalan ini secara kekeluargaan, sebelumnya aku belum pernah ikut campur.
"Nak, sini! Duduk dulu ayah sama Ibu mau bicara!" ujar Frendy sambil senyum padanya. Namun, ketika mau ke sini terlihat sangat jelas. Bahwa dirimu mempunyai masalah sampai-sampai harus murung, tanpa adanya semangat sama sekali. Soalnya, aku penasaran deh terhadap permasalahan yang sedang di hadapi. Baru kali ini rasa penasaran timbul lagi, sedangkan sebelumnya tak pernah sekepo ini. Tetapi tenang saja aku, dan Lusi siap membantu kok!