Jakarta.
Siang hari itu kondisi di butik Ella tampak ramai, dan beberapa karyawan terlihat berlalu lalang. Ada yang membawa patung, untuk dikenakan beberapa pakaian baru. Dan ada juga yang berlalu lalang, membawa jadwal kegiatan terbaru.
Sebenarnya butik yang didirikan oleh Ella, hanyalah sebuah tempat agar Ella bisa melakukan aktifitas lain tanpa ia curigai. Dia sendiri berada diruang kerjanya, dan berbicara dengan seseorang dengan serius.
"Ohh... Lily aku sangat senang dengan semua bantuanmu. Sungguh, aku harus berterima kasih. Karena berkat kau, akhirnya Aaron Prime bisa untuk diajak bekerja sama." Ucap Ella, dan memutar kursi mejanya.
Suara ketukan pintu membuat ia harus menutup alat microfon pada ponselnya. "Ya... masuk!" Jawab Ella lantang. Dan setelahnya, Melisa masuk kedalam ruang kerja Ella.