Chapitre 170: BAB 169: "Cerita Naraya 14"

[Masa SMA Naraya]

Sejujurnya, Naraya takut untuk menginjakkan kaki keluar dari ruang BK. Dia takut, takut apabila ada yang mengenalinya dari video tak pantas itu. Naraya takut apabila ada yang kembali merundungnya karena video itu. Naraya takut, sangat takut sampai-sampai napasnya sesak. Dia takut, sampai-sampai tidak bisa mengangkat wajahnya.

Naraya malu karena dapat dikenal dengan cara tidak baik dan tidak pantas. Dirinya malu, sampai-sampai ingin membenamkan wajahnya ke dalam tanah dan berharap agar tidak keluar dari lubang itu.

Tiap langkah yang Naraya beri pada tanah menambah degup jantung yang kian menggila. Kepalanya terus menunduk, bersamaan dengan telinga yang menangkap bisik-bisik yang tak dapat ia cegah untuk ia dengar.

"Astaga, dia nggak punya malu, ya?"

"Bisa-bisanya masih nunjukin muka."

"Muka tembok banget."

"Gue sih kalo jadi dia nggak bakalan mau masuk lagi!"

"Berarti dia udah nggak perawan lagi kan?"

"Bekasan gitu berapa ya harganya?"