Dalam ruang hampa mulut sang Jormungand ungu sebuah cahaya perlahan mulai berpijar dari belati putih yang Anna genggam. Cahaya itu terus bersinar semakin terang, dan semaki kuat cahaya itu mulai melingkupi seluruh tubuh Anna. Namun begitupun dengan api pemurnian yang masih membakar sosok gadis yang lemah tergeletak dengan tangan yang masih terikat pada belati mawar putihnya.
Lama api dan cahaya itu terus berebut tempat, seakan keduanya dua organisme yang berbeda. Bergejolak dan terus bergejolak, hingga rupa energi yang melingkupi Anna terlihat seperti pusaran air laut yang tak kunjung tenang. Lalu dengan suatu hentakan akhir, kedua energi itu, baik cahaya yang melingkupi Anna dan api pemurnian yang berusaha membakarnya, menjadi hilang tanpa bekas meninggalkan tubuh Anna.
"Ugh!! ... Akh ..."