XXXX, Negeri para Raksasa.
.
.
.
"hhh ... hhh ... hhh!!"
Begitu berat hembusan nafas sang guru agung Arcabumi, setiap ia kerahkan derap kaki dengan sepenuh tenaga.
"RUGA, RUM, GA GA!!!"
Yangmana padahal saat itu sang guru agung sedang membawa serta barang bawaan sang mata-mata Mataram, Bastion, di tangannya.
"hu ... huu ... sedikit lagi, huu ... ayo sedikit lagi, bertahanlah sedikit lagi ... kaki!!"
Namun tak kunjung menyerah dirinya akan tulang tulang tuanya yang tak henti bergetar menopangnya.
"RRUUUMMM!!!!! RAGUGA!!"
Sedangkan di depan sang guru agung yang terus berlari itu, dapat di lihatnya daratan lain yang terpisahkan oleh sebuah jurang dengan daratan yang ia injak.
Terengah-engah pun sang guru agung berusaha mencapai tebing tersebut. Sedangkan di belakangnya, beberapa raksasa yang terlihat begitu primitif, begitu giat untuk mengejarnya dengan tangan yang terulur ke arah sang guru agung. Seakan mereka sedang berebut menangkap seekor ayam hutan.