Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Perjalanan
Puk!
"Jangan melamun, baby. Kamu tidak mau kan tiba-tiba bibirku menempel di kulit leher jenjangmu itu?"
Gretta mencebilkan bibirnya kesal mendengar ucapan mesum itu. Ia memukul lengan Brian yang terkekeh main-main, kemudian melengos dengan tangan bersedekap dada.
"Itu sih mau kamu, mesum mah mesum aja," dengkus Gretta.
"Ha-ha-ha.... Habis kamu malah melamun sampai aku selesai menerima pesanan dan memanggil berulang, tapi tidak didengar. Nggak enak tahu dicuekin," tandas Brian tanpa dosa, justru balik protesan dengan kelakuan wanita itu.
"Aku tidak melamun, Bri. Hanya sedang berpikir," elak Gretta.
"Oh ya?"
"Iya, isk! Tidak percaya sekali," jawab Gretta cepat "Sebaiknya cepat dilanjutkan perjalanan, kamu mau telat masuk kantor?" lanjutnya mengalihkan pembicaraan.
"Iya, ini mau lanjut. Nih! Pegang, buat kamu dan Ana," jawab Brian seraya menyerahkan kertas karton berisi makanan untuk wanita di sebelahnya.
"Oke, thank you, Bri."