Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Rumah sakit kota M
Pip! Pip! Pip!
Suara penanda kehidupan dari bedside yang tersambung dengan kabel di tubuh seorang pria pria, menjadi pemandangan yang saat ini di sorot.
Ruangan itu steril tanpa ada satupun yang memasuki, kecuali dokter dan perawat yang bertanggung jawab.
Dada bidang dengan perut naik-turun serta napas teratur itu juga menandakan, jika saat ini pasien itu hanya sedang tertidur.
Ya, masih tertidur dengan kelopak mata yang tertutup rapat.
Sedangkan di luar ruangan ICU, tampak seorang pria yang berdiri dengan tatapan sendu.
Air matanya bahkan sudah kering menangisi keadaan adiknya di dalam sana.
Ia masih mengingat bagaimana adiknya berjuang di meja operasi, dengan dokter yang dipercayainya untuk menyelamatkan nyawa sang adik.
Operasi pengangkatan peluru yang berlangsung selama beberapa jam, karena letaknya yang riskan dan vatal jika gegabah.