Samar-samar, Tang Xinyan dapat melihat adegan yang membuatnya terkejut.
Tang Yurou sedang duduk di atas wastafel. Dua kaki rampingnya menjepit pinggang Fu Sichen. Saat ini, pipinya memerah dan napasnya terengah-engah.
Wajah Fu Sichen terbenam di leher Tang Yurou. Kedua tangannya menggenggam pinggang ramping Tang Yurou dengan erat.
Keduanya sedang bermesraan.
Ternyata dia mengirim pesan agar Tang Xinyan melihat pemandangan ini, bukan membicarakan tentang perceraian mereka.
Tang Xinyan pernah mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak bersedih lagi karena pria sampah ini. Tapi setelah melihat pemandangan seperti ini dengan matanya sendiri, rasanya tetap saja menyakitkan. Tiba-tiba ia kesulitan bernapas.
Ia mengepalkan tangannya dengan kuat, berbalik, dan cepat-cepat pergi dari sana.
Ketika ia berbalik, Tang Yurou menatapnya dengan pandangan berkabut.
Dia mengira bahwa Tang Xinyan akan bergegas masuk ke kamar mandi dan marah-marah.
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis