Télécharger l’application
37.5% Menulis Ulang Takdirku / Chapter 15: Mendaftar ke Institut Perfilman (1)

Chapitre 15: Mendaftar ke Institut Perfilman (1)

Éditeur: Wave Literature

Ye Tianxin menggelengkan kepalanya dengan keras ketika memikirkan dirinya sendiri di kehidupan sebelumnya. Hal-hal bodoh yang dilakukan di kehidupan sebelumnya, tidak boleh dia lakukan lagi di kehidupan ini.

"Tianxin, aku dengar nenekmu sakit, bagaimana sekarang keadaannya?"

Gadis yang duduk di depan Ye Tianxin menoleh dan menatap Ye Tianxin dengan prihatin.

"Sudah membaik."

Gadis itu memandang Ye Tianxin, "Apa yang terjadi padamu hari ini?"

"Aku menemani nenekku di rumah sakit kemarin malam dan tidak bisa tidur dengan nyenyak."

Setelah Ye Tianxin meletakkan tas sekolahnya, dia berjalan langsung ke sisi Ye Youran dan dengan lembut mengetuk meja Ye Youran.

"Ye Youran, tolong beritahu ibumu setelah pulang sekolah, jangan berharap untuk mendapatkan properti keluarga kami!"

Ye Youran memelototi Ye Tianxin, "Ye Tianxin, kamu jangan sembarangan menuduh orang, ya!"

"Ibumu membuat nenekku marah hingga sakit kemarin malam. Ye Youran, aku beritahu kamu, sebaiknya keluargamu berdoa agar nenekku baik-baik saja. Jika tidak, aku, Ye Tianxin, mati-matian tidak akan membuat keluargamu hidup dengan tenang…" Sorot mata Ye Tianxin dipenuhi dengan tatapan permusuhan.

Ye Youran bergidik, dia ternyata benar-benar bisa merasa takut pada Ye Tianxin di dalam hatinya.

"Ye Tianxin, nenekmu sedari awal sudah tua dan kesehatannya tidak baik. Jangan membebankan apa pun pada ibuku."

Ye Youran masih merasa takut disalahkan. Saat pulang ke rumah kemarin sore, ibunya melihat matanya memerah, jadi dia memberitahu ibunya tentang apa yang terjadi di sekolah.

Kemudian ibunya pergi keluar, dia tidak tahu bahwa ibunya keluar untuk mencari nenek Ye Tianxin.

"Ye Youran, bukankah ibumu selalu bangga dengan prestasi akademismu? Tunggu sampai saatnya tiba, ingatlah untuk meminta ibumu datang melihatmu menari tarian kelinci di depan para guru dan siswa sekolah!"

Setelah Ye Tianxin mengucapkan kata-kata yang kejam itu, dia kembali duduk di bangkunya.

Dia menundukkan kepalanya dalam-dalam, dan air mata jatuh di wajahnya.

Di kehidupan sebelumnya, ijazah sarjananya telah dibeli oleh keluarga Lu dengan uang.

Kemudian setelah menikah dengan Gu Yancheng, dia mulai meminta seorang guru asing untuk mengajarkan bahasa Inggris dan hal-hal lain agar tidak mempermalukan Gu Yancheng.

Sekarang ketika dipikirkan baik-baik, dirinya yang dulu di usia ini sangat cantik, tetapi tidak terpelajar dan tidak memiliki kemampuan.

Ini seperti keindahan yang terbungkus jerami, begitu kosong dan terhina.

Tidak heran setelah kejadian itu, tidak ada yang percaya padanya!

Ye Tianxin menyeka air matanya, lalu mengangkat kepalanya dan mulai membuka buku teks untuk mengulas pelajarannya.

Selain bahasa Inggris, dia merasa pelajaran lainnya terasa seperti membaca buku takhayul yang sulit dimengerti, dia benar-benar tidak paham semuanya.

Tapi ujian masuk perguruan tinggi sudah kurang dari tiga bulan, dia hanya bisa mencoba berusaha lebih keras lagi.

Demi untuk mendapatkan nilai ujian masuk perguruan tinggi yang baik, demi untuk benar-benar membalikkan keadaan hidupnya.

Ye Tianxin mulai belajar keras untuk ujian masuk perguruan tinggi, dia hanya tidur empat jam sehari.

Saat makan, pergi ke kamar mandi dan berjalan, dia selalu menghafalkan dan mempelajari materinya.

Bahkan guru kelas yang bertugas melihat Ye Tianxin berusaha dengan sangat keras pun menjadi mulai menempatkan perhatian padanya.

Tapi saat nenek pingsan waktu itu, seperti ada awan hitam yang muncul di atas kepala Ye Tianxin dan masih belum hilang sampai sekarang.

Ye Tianxin berpikir, dia harus menghasilkan sedikit uang terlebih dahulu, kemudian membawa neneknya ke kota untuk memeriksa tubuhnya, tetapi bagaimana dia bisa menghasilkan uang?

Bagaimana dia bisa menghasilkan uang tanpa mengganggu belajarnya?

"Tianxin, kamu tiba-tiba jadi suka belajar sejak kamu bertaruh dengan Ye Youran waktu itu."

Ye Tianxin sedang duduk di taman bunga sekolah, dengan sebuah apel merah di tangannya dan sebuah buku panduan kimia di atas lututnya.

"Aku ingin berbakti kepada nenekku. Aku tidak ingin nenekku mengkhawatirkanku, bahkan setelah aku lulus nanti."


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C15
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de la traduction
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous