Segera, sebuah suara yang dalam bergema di ujung telepon yang berbeda, "Aku akan membatalkan pertemuan kita minggu ini. Aku akan menghubungimu jika aku punya cukup waktu untuk itu."
"Hah." Sebenarnya, Wen Qi tidak terlalu terkejut. Pria itu memang sudah sering membatalkan janji dengannya sejak lama, jadi kata-kata itu tak lagi mengejutkannya. Wen Qi bahkan dengan santai menjawab, "Jika kau benar-benar sibuk, baiklah. Aku tidak pernah benar-benar berharap kau akan menepati janjimu ketika kau mengatakan ingin bertemu denganku pada hari Minggu."
Ia tidak berhenti di situ. Mungkin, itu karena Wen Qi cukup dekat dengan pria itu, jadi ia tidak ragu untuk mencibir, "Aku yakin kau bisa mengubah keputusan itu dalam beberapa hari kemudian. Kau sangat plin-plan, tahu." Ada seringai tipis di akhir kata-katanya.
Mendengar kata-kata Wen Qi, alih-alih merasa terhina, ada senyuman dingin yang mengikuti kata-kata pria itu saat ia berbicara, "Oh, kau sangat mengenalku dengan baik."