Chapitre 84: Kebahagiaan yang tertunda

Papah tak langsung menyambut tentang niat nya Alexa, dia hanya terbengong dan terdiam menatap wajah Alexa. Mulutnya ternganga lebar, seketika mematung di tempat duduknya.

Papah terkejut dengan perkataan Alexa yang menurutnya ini sangat mendadak. Alexa tidak memberikan kabar atau apapun sebelumnya. Sehingga membuat papah bagaikan tersambar petir di siang bolong.

"Pah, ayo jawab! Kenapa malah bengong?" Mamah menepis tangan papah yang tidak bergerak sama sekali.

"Ini tidak sedang bercanda, kan nak Alexa?" Papah malah bertanya keseriusan Alexa atas perkataan nya barusan.

yah, papah kenapa maksud baik Alexa malah di anggap bercanda? apa selera humor papah naik lagi? pikirku, Papah masih belum percaya dengan ucapan Alexa, dia menganggap Alexa sedang bercanda dengan nya. Ya, memang awalnya mereka bercanda tapi bukan berarti niat baiknya itu dianggap bercanda juga kan. Papah sedikit membuatku merasa bersalah terhadap Alexa karena sudah membuat nya malu di depan mereka.