Aimee segera memicingkan mata.
"Kejutan semacam apa yang Anda maksudkan? Soal kesalahan saya hari ini dan keterlibatan Anda untuk ikut direpotkan?"
Zack segera menghentikan pekerjaannya. Menatap Aimee lurus tanpa bicara, hanya untuk beberapa saat. Zack kemudian membalas.
"Bukankah begitu?" tanya Zack tanpa menampik apakah ucapan keluhan Aimee benar atau tidak, "Lagipula aku bukan bermaksud untuk menyudutkanmu. Tapi membantumu dengan memberikan bukti."
Zack menunjukkan hasil kerjanya. Menanyakan beberapa istilah asing baginya terkait data aslinya. Tim Aimee segera menunjukkan minat. Bergerak mendekat ke arah laptop Zack yang telah dia isi dengan data-data yang akurat.
Ketiganya terpana dalam sekejap.
"Ini luar biasa! Bagaimana Anda bisa menjadi seorang jenius? Aku sungguh iri!" Daryan menatap kagum. Sementara Zack hanya meliriknya sekilas.
"Sederhana saja. Karena hal itu adalah bawaan lahir dan kebetulan dipilih secaraacak dari sekian banyak orang yang mungkin beruntung."