"Aku suka sengatan tapi aku lebih suka menyengatmu."
Bisma segera menutup tabletnya, ia sejak tadi berada dihadapan Maya dan Marve dan hanya mendengarkan perdebatan kecil mereka tanpa mencampuri, tapi sepertinya percakapan saat ini sudah menjurus kesesuatu yang tidak boleh didengarnya lagi sebagai seorang pria yang belum menikah.
"Aku akan pergi tidur." Ucap Bisma, ia beranjak bangun dan pergi dengan membawa beberapa pramugari yang berada di ruangan yang sama pergi bersama dengannya meninggalkan Maya dan Marve hanya berdua walau tanpa persetujuan Marve yang sepertinya masih sibuk memandangi Maya dengan tatapan menggodanya.
Wajah Maya tentunya sudah memerah sempurna, ia bahkan menahan nafasnya kini. Apa maksud Marve mengatakan hal semacam itu? Apa maksudnya mereka akan...
Dengan cepat Maya segera memalingkan wajahnya karena tanpa tersadar wajah Marve sudah sangat dekat dengannya.
Maya dan Marve masih banyak hal yang harus mereka lalui utk menguatkan cinta mereka.
Andre dan Tiffany sedang membangun asa.
Grup Wings masih harus bangkit.
Masih banyak yang harus aku tuliskan dan aku bukanya berbelit-belit selama ini.
Karena nasi aja perlu dimasak biar bisa matang dan dimakan, sebuah masalah gak mungkin selesai dengan abracadabra beres, lurus mulus seperti pipi bayi.