"Ku mohon, Darren..."
Darren. Pria itu tak menggubris keluhan memohon dari istrinya ini, justru ia malah menekan rahang dan melumat ganas bibir tipis dengan sudut berdarah itu. Rasa asin bercampur amis darah ia rasakan sekaligus dengan kedua tangan wanita ini berusaha mendorong tubuhnya namun tak akan bisa. Tarikan kuat di rambut wanita itu berubah menjadi elusan hangat dengan gesekan dua bibir yang terus meraup kenikmatan juga kesengsaraan. Ya... Pria itu yang merasa nikmat dengan apa yang ia lakukan pada istrinya juga wanita itu yang berbeda rasa karena tersiksa dan semakin sengsara karena perbuatan biadab suami temperamen seperti Darren.