Chapitre 209: 207. Emptiness in heart

Gelap datang, suasana semakin terasa begitu dingin dan tenang. Hanya ada kerikan jangkrik yang memecah keheningan di sekitar bangunan. Gadis muda itu menatap keluar jendela, dia ingin turun ke lantai dasar dan melihat peti mayat sang kakak, tetapi dia tidak punya banyak keberanian untuk melakukan itu.

Bukan sebab dirinya takut jika tiba-tiba saja mayat itu bergerak atau semacamnya, dia tidak peduli dan bahkan dia bersyukur jika kakaknya hidup kembali. Namun, dia tidak punya keberanian untuk menanggung rasa sakit yang jauh lebih besar dari ini. Beban di dalam hatinya benar-benar terasa menyakitkan. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi sekarang. Bahkan dirinya saja tidak tahu dia berada di mana sekarang ini. Semuanya terasa asing dan begitu tiba-tiba untuknya.

"Bertanya tempat seperti apa ini?" Pria yang baru saja datang seperti seorang peramal untuk dirinya, pertanyaan itu mewakili tanda tanya di dalam kepalanya.