Chapitre 226: sabar

Perlahan lahan aku mulai membuka mataku , aku tidak tahu apa yang sudah terjadi , kini yang kulihat adalah wajah Antoni karena kepalaku ada di pangkuan nya ,

" Anjani , akhirnya lo sadar juga..".

Antoni langsung menyapaku saat dia tahu aku telah terbangun dan melihatnya .

Aku segera terbangun dari pangkuan nya dan berusaha untuk duduk disampingnya , mataku melirik kanan dan kiri untuk mencari dimana nenekku berada .

" Hahahahaha.... lo terlalu shock tadi ya..mendengar permintaan nenek dan kakek tadi '.

Antoni mengetahui gelagatku dan menebak pikiranku .

Aku sekarang teringat , kejadian sebelum aku terjatuh tak sadarkan diri tadi , awalnya adalah , ketika aku berbicara kepada kakek dan nenekku.. sesaat aku terdiam memikirkannya , kini aku tidak tahu , apakah aku akan menuruti permintaan mereka atau tidak , aku belum mampu menjawab untuk masalah yang satu ini . Matakupun langsung dengan cepat melihat kearah Antoni dan aku pun bertanya kepadanya..