Saat Randika kembali ke rumah, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Randika naik ke lantai atas tanpa menyalakan lampu, dia langsung mengendap-endap masuk ke kamarnya Inggrid.
Setelah diperhatikan baik-baik, Inggrid terlihat tidur sendirian, tidak ada tanda-tanda Hannah di sana. Rupanya adik iparnya itu tidur di kamarnya sendiri.
Randika dengan perlahan mengganti bajunya dan masuk ke dalam kasur. Karena Inggrid sudah tidur, dia tidak ingin membangunkannya hanya untuk berhubungan badan.
"Sudah pulang?"
Namun tiba-tiba, suara Inggrid dapat terdengar dan dia sudah menatap Randika lekat-lekat.
Randika terkejut, tetapi senyumannya langsung menjulang tinggi. "Sayang, kenapa kamu belum tidur?"
Pada saat ini, Inggrid hanya menatapnya tajam tanpa berkata apa-apa.
"Jangan begitu, aku ada urusan." Randika merasakan rasa benci di tatapan mata istrinya itu.
"Jadi urusanmu lebih penting daripada aku?" Inggrid pura-pura terlihat marah dan cemburu.